Patofisiologi Epispadia
Patofisiologi epispadia adalah kegagalan tubularisasi sel mesoderm pada lempeng uretra ke arah dorsum pada minggu embrionik ke-4, sehingga terjadi defek dinding atas uretra yang membuat meatus uretra berada pada bagian atas penis atau klitoris. Umumnya epispadia muncul sebagai salah satu kumpulan abnormalitas pada spektrum bladder exstrophy-epispadias complex (BEEC).[2,4,9]
Embriopati pada Epispadia
Defek migrasi sel primordial pada proses tubularisasi lempeng uretra dan pembentukan tuberkulus genitalis pada bagian dorsum di minggu embrionik ke-5 akan menyebabkan epispadia. Defek pada dinding uretra dapat terjadi pada sepanjang lempeng uretra, sehingga menghasilkan jenis epispadia yang berbeda mulai dari glandular (paling distal), penis (medial), hingga penopubik (proksimal). Semakin proksimal lokasi defek, maka kelainan yang terjadi akan semakin berat.
Epispadia penopubik umumnya juga terjadi bersamaan dengan inkompetensi leher kandung kemih ataupun ekstrofi. Abnormalitas dalam pembentukan membran kloaka juga diperkirakan dapat menyebabkan epispadia.[2,4,9,12]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)