Skrining Disfungsi Seksual Akibat Antidepresan

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ

Skrining disfungsi seksual pada pasien depresi yang sedang menjalani pengobatan antidepresan bertujuan untuk membedakan disfungsi seksual yang terjadi akibat efek samping antidepresan dan yang terjadi akibat depresi sendiri. Beberapa antidepresan tertentu memiliki efek samping disfungsi seksual yang lebih signifikan dibandingkan antidepresan lain.

Disfungsi seksual adalah gangguan yang bersifat persisten pada salah satu atau lebih tahapan siklus seksual yaitu tahapan hasrat (desire), arousal, orgasme, dan resolusi. Gejala disfungsi seksual, baik pada pria maupun pada wanita, dapat dialami sebagai berkurangnya atau hilangnya hasrat seksual, aversi seksual, kegagalan respon genital (disfungsi ereksi pada pria dan kegagalan lubrikasi pada wanita), disfungsi orgasme, disfungsi ejakulasi, vaginismus, dan dispareunia.[1-3]

Hubungan Depresi, Antidepresan, dan Disfungsi Seksual

Referensi