Pendahuluan Tes Prostate-Specific Antigen
Tes prostate-specific antigen atau PSA umumnya dilakukan untuk pasien yang dicurigai mengalami kanker prostat. Namun, tes ini sebenarnya bukan merupakan alat diagnosis maupun skrining yang reliable untuk kanker prostat, karena memiliki angka positif palsu yang cukup tinggi dan dapat menyebabkan overdiagnosis serta overtreatment.[1-3]
Prostate-specific antigen (PSA) merupakan suatu protein yang diproduksi sel kelenjar prostat normal maupun ganas dan dapat dideteksi melalui darah. Peningkatan kadar serum PSA sering terjadi pada pasien kanker prostat tetapi juga bisa terjadi pada kasus nonkanker, seperti benign prostatic hyperplasia (BPH) dan prostatitis akut. Oleh sebab itu, penggunaan PSA untuk skrining kanker prostat masih sangat kontroversial.[4-6]
Beberapa pedoman klinis merekomendasikan PSA untuk skrining kanker prostat karena diharapkan dapat mendeteksi kanker prostat stadium awal dan mengurangi mortalitas. Namun, beberapa pedoman klinis lain sudah tidak merekomendasikan skrining dengan PSA karena terdapat studi yang menunjukkan skrining dengan PSA tidak memengaruhi mortalitas pasien. Skrining ini justru dilaporkan berkaitan dengan overdiagnosis dan overtreatment, yang memaparkan pasien dengan komplikasi terapi.[1-3]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)