Pengawasan Klinis Buccal Swab
Pedoman klinis buccal swab yang perlu diingat adalah penentuan indikasi yang tepat, misalnya untuk diagnosis mumps, diagnosis infeksi papillomavirus, atau identifikasi materi genetik untuk keperluan forensik. Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan oleh dokter:
- Indikasi buccal swab adalah untuk mengidentifikasi patogen tertentu, misalnya virus mumps, papillomavirus, virus Ebola, dan Streptococcus grup A. Selain itu, indikasi lain adalah pemeriksaan genetik untuk keperluan forensik
- Penggunaan spesimen buccal swab untuk diagnosis COVID-19 masih dipelajari lebih lanjut tetapi dilaporkan memiliki akurasi yang lebih rendah daripada sampel swab nasofaring
Buccal swab umumnya tidak memiliki kontraindikasi absolut maupun komplikasi. Tindakan ini bersifat aman dan noninvasif. Namun, penyakit rongga mulut bisa memengaruhi analisis hasil
- Klinisi perlu memastikan identitas pasien dan tujuan pengambilan sampel. Minta informed consent dan apabila pasien menolak tindakan, pasien bisa ditawarkan mengambil sampel secara mandiri
- Sampel yang sudah diambil kemudian disimpan dalam tabung viral transport medium (VTM) dengan suhu yang sesuai dan dikirimkan segera ke laboratorium untuk diperiksa dengan polymerase chain reaction atau PCR[1,2,5-8]