Indikasi Bone Marrow Aspiration
Indikasi bone marrow aspiration atau aspirasi sumsum tulang sebagian besar untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit hematologi atau onkologi, seperti anemia, leukemia, limfoma, atau multiple myeloma. Namun, tindakan ini juga diindikasikan untuk penyakit infeksi.[2,4]
Hematologi dan Onkologi
Tindakan aspirasi dan biopsi sumsum tulang digunakan untuk menentukan diagnosis, derajat, maupun monitor terapi pada gangguan limfoproliferatif, termasuk leukemia limfositik kronik, leukemia akut, limfoma Hodgkin, dan limfoma non Hodgkin. Selain itu, tindakan ini juga untuk kondisi mieloproliferatif (sindrom mielodisplasia, multiple myeloma), sitopenia, trombositosis, leukositosis, dan anemia.[2,4]
Berikut ini adalah indikasi klinis pada aspirasi sumsum tulang:
- Investigasi anemia yang tidak dapat dijelaskan, abnormalitas pada sel darah merah, serta gangguan sitopenia ataupun sitosis lainnya
- Investigasi kelainan morfologi pada pemeriksaan sel darah tepi
- Investigasi dugaan metastasis suatu keganasan ke sumsum tulang
- Investigasi suatu lesi ataupun suatu kelainan radiologis pada tulang
- Investigasi pembesaran organ ataupun massa yang tidak memungkinkan untuk dilakukan biopsi langsung ke jaringan
- Investigasi gangguan lipid dan kolagen
- Investigasi adanya gangguan hematologi pada transplantasi stem sel alogenik[2,4]
Penyakit Infeksi
Aspirasi sumsum tulang juga dapat digunakan pada kondisi infeksi, seperti pada kasus fever of unknown origin (FUO), AIDS/HIV, osteomielitis tuberkulosis, infeksi mycobacterium avium intracellulare (MAI), histoplasmosis, leishmaniasis, dan infeksi jamur.[2,4]
Stem Cell
Sumsum tulang manusia adalah sumber mesenchymal stem cell (MSC), faktor pertumbuhan, dan sitokin, yang dipercaya dapat digunakan untuk terapi inflamasi dan sebagai agen regenerasi berbagai jaringan, termasuk tulang. MSC telah diteliti dan digunakan dalam penatalaksanaan gangguan tulang, seperti degenerasi kartilago dan osteoartritis.[5]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini