Komplikasi Dekompresi Jarum
Komplikasi tindakan dekompresi jarum dapat sebatas laserasi pada lokasi insersi, hingga perforasi pada organ lain di rongga dada. [1]
Hemothorax
Dekompresi jarum bersifat invasif, sehingga tentu ada risiko perdarahan dan hemothorax. Struktur pembuluh darah yang ada di sekitar lokasi insersi antara lain arteri internal mammary beserta cabang-cabangnya, pembuluh darah subklavia, pembuluh darah interkostal, dan arteri pulmoner. Selama proses insersi jarum, jika tampak ada darah yang mengalir balik dari kateter, maka kemungkinan besar telah terjadi trauma pada pembuluh darah. Namun, pada beberapa kasus, hemothorax baru terdeteksi setelah evaluasi lanjutan melalui pemeriksaan rontgen toraks.
Cardiac Tamponade
Tindakan dekompresi jarum bisa menyelamatkan nyawa seseorang, namun bisa juga menjadi petaka apabila tidak dikerjakan dengan tepat. Setelah tindakan dekompresi jarum, pasien yang mengalami cardiac tamponade akan menunjukkan tanda-tanda seperti hipotensi, suara jantung menjauh, dan pada pemeriksaan Focused Assessment with Sonography Trauma (FAST) atau CT-Scan Abdomen bisa ditemukan efusi perikardial dan cairan. [5,12]
Pneumothorax Iatrogenik
Pneumothorax iatrogenik bisa terjadi akibat kesalahan diagnosis terutama pada kasus-kasus tension pneumothorax dengan klinis yang kurang khas atau akibat kesalahan auskultasi. Maka dari itu, sebenarnya jika memang waktu memungkinkan atau jika pemeriksa merasa ragu, sebelum dilakukan tindakan dekompresi jarum bisa dilakukan FAST atau rontgen toraks untuk mengonfirmasi diagnosis. Namun, perlu diingat bahwa jangan sampai tindakan dekompresi jarum menjadi tertunda hanya karena menunggu pemeriksaan penunjang.
Selain karena kesalahan diagnosis, pneumothorax iatrogenik juga bisa disebabkan oleh ukuran jarum yang terlalu panjang daripada yang direkomendasikan. [1,13,14]
Pneumonia dan Empiema
Komplikasi berupa pneumonia dan empiema disebabkan oleh prosedur dan penggunaan alat yang kurang steril. Pneumonia dan empiema tidak terjadi secara langsung setelah tindakan dekompresi jarum. [1,15]
Kegagalan Dekompresi
Tindakan dekompresi jarum bisa saja gagal. Sebuah studi melaporkan risiko kegagalan tindakan adalah 31-38%. Kegagalan tindakan dapat dipengaruhi oleh tebalnya dinding dada dan lokasi yang dipilih untuk penusukan jarum (ICS 4 dan 5 dilaporkan memiliki risiko kegagalan terendah). [16]