Pendahuluan Pemeriksaan Refleks Primitif
Pemeriksaan refleks primitif penting dilakukan pada neonatus dan bayi untuk mendeteksi dini gangguan neurologis dan gangguan perkembangan. Refleks primitif adalah respons motorik involunter yang berasal dari batang otak yang mulai muncul pada usia kehamilan 25 minggu dan terbentuk sepenuhnya setelah lahir pada bayi aterm.[1–3]
Refleks primitif adalah refleks dasar yang penting dalam memfasilitasi kelangsungan hidup. Respons motorik involunter ini akan digantikan dengan refleks motorik volunter saat otak mengalami maturasi di usia 4–6 bulan.
Refleks primitif yang tidak muncul saat usia seharusnya, menetap atau muncul kembali pada usia yang tidak seharusnya, dan muncul asimetris adalah penanda klinis penting dari berbagai gangguan neurologi dan perkembangan bayi, seperti gangguan perkembangan motorik.[1–3]
Akan tetapi, pada kondisi seperti bayi prematur, refleks primitif seperti refleks moro dapat menurun atau kurang jelas. Sedangkan pada orang dewasa, refleks primitif dapat muncul dan dapat menjadi tanda patologis serebral bagian frontal, seperti pada demensia Alzheimer, skizofrenia, dan multiple sclerosis. Belum ada kontraindikasi dan dan komplikasi khusus yang membahayakan dari pemeriksaan ini.
Pemeriksaan refleks primitif pada neonatus dilakukan 1–2 jam setelah bayi lahir mendapatkan minum. Pemeriksaan refleks primitif terdiri dari beberapa macam, antara lain refleks primitif oral seperti refleks hisap, snout reflex, dan rooting reflex; refleks glabellar; asymmetric tonic neck reflex (ATNR); refleks Moro; swimming reflex; stepping reflex; refleks menggenggam; dan refleks Babinski.[1–3]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli