Edukasi Pasien Pemasangan Implan KB
Edukasi pasien tentang pemasangan implan KB harus mencakup kandungan dan cara kerja hormon dalam implan, angka keberhasilan KB, dan opsi kontrasepsi lain beserta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Angka kehamilan bila menggunakan implan adalah 0,05%, yang dinyatakan lebih rendah daripada kehamilan bila menggunakan levonorgestrel intrauterine device sebesar 0,2% dan copper intrauterine device sebesar 0,6%.[1-3,6,7]
Pasien juga harus mengetahui risiko efek samping yang mungkin terjadi selama proses pemasangan atau setelah pemasangan implan KB. Jelaskan juga kepada pasien agar mengenali tanda-tanda yang perlu diwaspadai setelah pemasangan implan, seperti tanda-tanda infeksi di area pemasangan implan (rasa nyeri berlebihan, panas, merah, bengkak, bernanah, atau mengeluarkan bau tidak sedap) dan reaksi alergi. Hal ini bisa mengarahkan pasien untuk segera mencari bantuan medis.[1-3,6,7]
Pasien dapat diberikan obat-obatan peroral berupa antinyeri seperti asam mefenamat, paracetamol, atau ibuprofen. Beritahukan kepada pasien kapan waktunya untuk kontrol kembali dan berikan kartu sebagai penanda waktu pemasangan implan KB. Jelaskan bahwa KB dapat bertahan hingga 3–5 tahun (sesuaikan dengan tipe yang digunakan). Setelahnya, pasien datang kembali untuk proses removal implan KB dan penggantian dengan yang baru.[1-3,6,7]