Pedoman Klinis Intravenous Cannulation (Pemasangan Infus)
Pedoman klinis intravenous cannulation/pemasangan infus meliputi pemahaman anatomi vena superfisial, komplikasi seperti tromboflebitis, serta menjaga sterilitas pada saat insersi kanul intravena. Salah satu komplikasi yang sering ditemukan adalah flebitis dan tromboflebitis, sehingga pemantauan tanda dan gejalanya perlu dilakukan berkala untuk mencegah komplikasi tersebut.[2,5,31–40]
Adapun pedoman klinis yang harus dipahami:
- Mempertimbangkan dengan matang indikasi pemasangan infus, terutama pada cairan yang bersifat vesikan dan iritatif
- Memperhatikan sterilitas peralatan tindakan dan dokumentasi waktu pemasangan infus
- Menerapkan prinsip “6R” dalam pemasangan infus yakni right patient, right drug, right dose, right site, right timing dan right documentation
- Memastikan vena yang dipilih untuk insersi kanul intravena adalah area kulit yang sehat
- Petugas perlu memperhatikan sudut saat penusukan abocath ke kulit sehingga kanul dapat terinsersi dengan benar
- Dokter mengedukasi pasien untuk membantu follow-up pemasangan infus, mengenali tanda munculnya komplikasi dan segera melapor pada petugas bila ditemukan kendala atau tanda komplikasi pemasangan infus[2,5,31–41]