Teknik Rontgen Kepala
Teknik rontgen kepala adalah dengan mengevaluasi struktur yang diinginkan menggunakan proyeksi sinar X pada posisi optimal sesuai dengan klinis pasien.
Persiapan Pasien
Sebelum dilakukan pemeriksaan, pastikan pasien diperiksa di ruangan yang privat dan nyaman. Berikan penjelasan lengkap mengenai indikasi, cara, dan risiko dari tindakan, kemudian minta informed consent.
Saat pasien berada di ruang radiologi, pastikan identitas pasien sesuai. Jangan lupa untuk mengecek kembali posisi rontgen yang diminta.[1,5,6]
Peralatan
Rontgen kepala membutuhkan unit radiologi yang memadai dan teknisi radiografer. Umumnya disediakan ruang khusus dan pakaian khusus bagi radiografer untuk mengurangi paparan radiasi.
Posisi Pasien
Posisi pasien yang paling memberikan hasil terbaik adalah posisi duduk. Apabila pasien tidak dapat duduk, dianjurkan melakukan rontgen kepala posisi lateral dengan film diletakkan pada posisi kontralateral dan sinar X horizontal.
Prosedural
Prinsip kerja rontgen adalah penggunaan energi sinar X dalam pencitraan diagnostik, dimana berbagai jaringan berbeda akan tampak lebih atau kurang transparan. Bayangan yang dihasilkan bisa dideteksi menggunakan berbagai metode, seperti intensifikasi kombinasi film fotografik atau sistem fluoroskopik. Teknik yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah dengan memaparkan image tunggal di atas film yang ada dalam kaset antara 2 layar fluoresensi. Pada sistem digital, image akan ditangkap dan dipindai ke dalam komputer.[8]
Rontgen Anteroposterior Kepala (Posisi Caldwell)
Rontgen kepala ini diambil pada posisi kepala menghadap kaset dengan bidang midsagittal kepala tegak lurus pada film. Posisi Caldwell bertujuan untuk melihat piramida tulang petrosum yang diproyeksi pada 1/3 bawah orbita atau pada dasar orbita.[5,6]
Rontgen Kepala Lateral
Rontgen kepala lateral kepala dilakukan dengan kaset terletak di sebelah lateral, sehingga dinding posterior dan dasar sinus maksilaris berhimpit satu sama lain.[5,6]
Rontgen Kepala Posisi Waters
Rontgen kepala posisi Waters dilakukan dengan posisi kepala menghadap kaset, garis orbitomeatus membentuk sudut 37 derajat dengan kaset. Pada rontgen kepala posisi Waters, idealnya piramida tulang petrosum diproyeksikan pada dasar sinus maksilaris sehingga kedua sinus maksilaris dapat dievaluasi sepenuhnya. Rontgen kepala posisi Waters biasanya dilakukan pada keadaan mulut tertutup.[5,6]
Rontgen Kepala Posisi Submentoverteks
Rontgen kepala posisi submentoverteks bertujuan untuk mendapatkan gambaran pada beberapa bagian basis kranii, khususnya sinus frontalis dan dinding posterior sinus maksilaris. Posisi submentoverteks diambil dengan meletakkan film pada vertex, kepala pasien menengadah sehingga garis infraorbita meatal sejajar dengan film.[5,6]
Rontgen Kepala Posisi Rhese
Rontgen kepala posisi posisi Rhese atau oblique dapat mengevaluasi bagian posterior sinus etmoid,kanalis optikus, dan lantai dasar orbita.[5,6]
Rontgen Kepala Posisi Towne
Rontgen kepala posisi Towne memiliki proyeksi terbaik untuk menganalisis dinding posterior sinus maksilaris, fisura orbitalis inferior, kondilus mandibularis, dan arkus zigomatikus posterior. Rontgen kepala posisi towne diambil dengan berbagai variasi sudut angulasi antara 30-60 derajat.[5,6]
Rontgen Kepala Posisi Schuller
Proyeksi rontgen kepala posisi Schuller dibuat dengan bidang sagital kepala terletak sejajar meja pemeriksaan dan berkas sinar X ditujukan dengan sudut 30 derajat sefalokaudal. Posisi ini menggambarkan tampak lateral mastoid. Pada posisi ini, perluasan pneumatisasi mastoid serta struktur trabekulasi dapat tampak dengan lebih jelas. [5,6]
Rontgen Kepala Posisi Owen
Proyeksi rontgen kepala posisi Owen memperlihatkan kanalis auditorius eksternus, epitimpanikum, bagian tulang pendengaran dan sel udara mastoid.[5,6]
Rontgen Kepala Untuk Evaluasi Gigi dan Rahang
Untuk evaluasi gigi dan rahang, dapat dilakukan rontgen intraoral atau panoramik. Rontgen intraoral lebih efektif dalam mengevaluasi trauma dentoalveolar, bentuk akar, resorpsi akar, dan pathosis pulpa. Sementara itu, rontgen panoramik baik digunakan dalam evaluasi trauma kraniofasial.
Pada rontgen panoramik, sumber sinar X dan film saling terhubung satu sama lain. Kedua komponen ini berotasi secara simultan mengelilingi pasien untuk menghasilkan image. Produk yang dihasilkan adalah gambar tiga dimensi berbentuk tapal kuda, disebut juga focal trough.
Rontgen intraoral umumnya dilakukan dengan menggunakan phosphorus sensor plates (PSP) yang akan diletakkan di dalam mulut. Terdapat 2 teknik yang sering digunakan, yaitu paralel dan bisecting angle.[9]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri