Pendahuluan Ekstraksi Benda Asing Telinga
Ekstraksi benda asing telinga adalah tindakan medis untuk mengeluarkan benda asing atau corpus alienum dari meatus akustikus eksterna. Beberapa benda asing yang dapat ditemukan antara lain manik-manik (beads), batu baterai, serangga, kapas, dan kertas maupun tissue.
Beberapa benda asing, seperti batu baterai, merupakan kegawatdaruratan dan harus segera diekstraksi. Sedangkan benda lainnya bukan merupakan kegawatdaruratan, tetapi penundaan ekstraksinya dapat berisiko edema liang telinga. Edema liang telinga dapat mempersulit ekstraksinya di kemudian hari.[1,2]
Gambar 1. Ekstraksi Benda Asing Telinga
Ekstraksi benda asing telinga merupakan prosedur yang sering dilakukan di instalasi gawat darurat (IGD). Studi oleh Svider et al mengenai National Electronic Injury Surveillance System, mengestimasikan bahwa di Amerika Serikat pada tahun 2008−2012 terdapat 280.939 kunjungan ke IGD dengan keluhan benda asing dalam telinga. Usia terbanyak yang dapat ditemukan benda asing telinga adalah 2 sampai 8 tahun.[3]
Pasien dengan benda asing di telinga biasanya datang dengan keluhan nyeri dan rasa penuh pada telinga. Pada pasien anak yang belum dapat berkomunikasi, keluhan klinis dapat berupa rewel, sering menarik atau menggaruk telinganya. Gejala lain adalah penurunan pendengaran mendadak pada satu telinga. Pada kasus yang lebih ekstrim, dapat dijumpai keluhan pusing, mual, muntah, dan gangguan keseimbangan.[4,5]
Prosedur ekstraksi benda asing telinga dapat dilakukan dengan cara ekstraksi mekanik, irigasi, suction, atau cyanoacrylate. Bila corpus alienum adalah serangga, langkah awal adalah mematikan serangga terlebih dahulu, kemudian diekstraksi.
Teknik ekstraksi harus mencegah komplikasi, baik yang bersifat iatrogenik maupun non-iatrogenik. Komplikasi iatrogenik diakibatkan oleh tindakan ekstraksi itu sendiri, sementara non-iatrogenik terjadi akibat keberadaan benda asing di dalam telinga.[1,2,5,6]
Penulisan pertama oleh: dr. Riawati
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli