Pengawasan Klinis Botulinum Toxin Tipe A
Pengawasan klinis yang diperlukan selama penggunaan toksin botulinum tipe A (Botox®) adalah potensi overdosis. Tanda dan gejala overdosis bisa saja tidak terlihat segera setelah injeksi. Apabila terjadi injeksi atau konsumsi oral yang tidak disengaja, maka pengawasan terhadap tanda dan gejala kelemahan sistemik atau kelumpuhan otot perlu dilakukan selama beberapa minggu.[7,9]
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah potensi toksisitas. Toksin botulinum tipe A merupakan neurotoksin dari Clostridium botulinum yang dapat bersifat lethal bila terhisap. Gejala toksisitas dapat muncul dalam 12 jam hingga 3 hari. Gejala dapat disfagia, suara serak, bicara cadel atau lambat, penglihatan ganda, dan paralisis flaccid descending.[7,9]
Botulisme iatrogenik juga perlu diperhatikan, yang terjadi pasca penyuntikan botox pada kedokteran kecantikan. Walaupun jarang, tetapi kondisi ini dapat mengancam jiwa. Botulisme adalah penyakit neuroparalitik yang disebabkan oleh toksin dari bakteri Clostridium botulinum. Botulisme iatrogenik dapat dicegah dengan memperhatikan dosis, tempat injeksi, interval waktu, dan kontraindikasi yang tepat.[13]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini