Farmakologi Pioglitazone
Farmakologi pioglitazone adalah sebagai obat antidiabetes oral, yang termasuk dalam golongan thiazolidinedione (TZD). Target utama TZD adalah meningkatkan sensitivitas insulin pada jaringan. Pioglitazone juga berperan meningkatkan adipogenesis dan meningkatkan deposisi lemak pada jaringan adiposa. Deposisi lemak pada jaringan adiposa akan menyebabkan pemanfaatan glukosa lebih maksimal, sehingga dapat menurunkan hiperglikemia.[6,7,10,11]
Farmakodinamik
Mekanisme kerja pioglitazone sebagai antidiabetes adalah melalui kemampuannya dalam meningkatkan transkripsi glucose transporter–4 (GLUT4), meningkatkan kadar adiponektin, menurunkan tumour necrosis factor alpha (TNFα) adiposa, serta menghambat produksi resistin. Selain itu, obat ini memiliki efek peningkatan metabolisme lemak, menstimulasi efek antiradang, dan memperlambat proliferasi pembuluh darah, termasuk proses atherogenesis.[3,5-7,10]
Pada percobaan hewan, pioglitazone bekerja menurunkan hiperglikemia, hiperinsulinemia, dan hipertrigliseridemia yang merupakan karakteristik pada kasus resistensi insulin diabetes mellitus tipe 2.[12]
Farmakokinetik
Pioglitazone, yang diberikan secara oral untuk pasien diabetes melitus tipe 2, akan mencapai konsentrasi puncak plasma dalam waktu 2‒2,5 jam. Konsentrasi plasma tergantung pada dosis yang diberikan. Steady state obat ini tercapai setelah 4‒7 hari pengobatan.[8,10,11]
Pengobatan pioglitazone sebagai monoterapi menunjukkan efek kontrol glikemik sama baiknya dengan pengobatan monoterapi obat diabetes lain, seperti acarbose, metformin, glimepiride, dan glibenclamide.[13-15]
Absorpsi
Pada pemberian oral, konsentrasi puncak serum didapatkan 2 jam sejak pemberian. Jika obat ini diberikan bersama makanan, konsentrasi puncak akan tercapai lebih lambat, hingga 3-4 jam setelah pemberian, akan tetapi tidak menyebabkan perubahan konsentrasi obat.[7,16]
Distribusi
Rata–rata volume distribusi pioglitazone pada pemberian tunggal adalah 0,63 ± 0,41 L/kgBB. Pioglitazone dapat berikatan pada serum protein manusia (>99%), utamanya pada serum albumin. Bioavailabilitas pioglitazone adalah 83% dan tidak ada penumpukan pioglitazone atau metabolitnya setelah diberikan terapi ulangan.[8,17]
Metabolisme
Pioglitazone dimetabolisme melalui mekanisme hidroksilasi dan oksidasi. Hasil metabolitnya juga sebagian diubah menjadi glukuronida atau konjugat sulfat. Metabolisme di hepar diperantarai enzim sitokrom P45p, termasuk CYP2C8 dan CYP3A4, serta enzim ekstrahepatik CYP1A1.[8,17]
Eliminasi
Hasil metabolit utama pioglitazone diekskresikan melalui saluran empedu dan dibuang bersama feses. Selain itu, sekitar 15- 0 % hasil metabolit dapat ditemukan pada urine. Obat ini diekskresikan secara utama sebagai metabolit dan konjugasinya. Waktu paruh pioglitazone adalah sekitar 3-7 jam.[8]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini