Kontraindikasi dan Peringatan Pioglitazone
Kontraindikasi dan peringatan pioglitazone adalah pada pasien gagal jantung yang berat, gangguan hepar, kehamilan, kanker kandung kemih, dan hematuria yang tidak diketahui penyebabnya.[8,26]
Kontraindikasi
Penggunaan pioglitazone kontraindikasi pada keadaan berikut:
Gagal jantung dengan skala NYHA (New York Heart Association) kelas III atau IV
- HIpersensitivitas terhadap pioglitazone
- Gangguan fungsi hepar berat
- Ibu hamil
Kanker kandung kemih ataupun riwayat kanker kandung kemih pada keluarga
- Riwayat hematuria tanpa penyebab yang diketahui[8,26,27]
Peringatan
Peringatan pada pemberian pioglitazone adalah terkait efek hipoglikemia, ovulasi pada pasien premenopause, gangguan hematologi, edema, gangguan fungsi hepar, dan pada pasien penyakit jantung.
Hipoglikemia
Pemberian pioglitazone pada pasien yang mendapatkan terapi kombinasi insulin atau obat antidiabetes oral lainnya akan meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia.
Ovulasi
Pada pasien premenopause, pengobatan pioglitazone dapat mengakibatkan ovulasi terjadi kembali, sehingga kontrasepsi yang telah digunakan pasien bisa menjadi tidak efektif dan terjadi kehamilan.
Hematologi
Pioglitazone dapat menyebabkan penurunan jumlah hemoglobin dan hematokrit. Hingga saat ini diketahui bahwa pioglitazone dapat menurunkan hemoglobin sekitar 2‒4%. Akan tetapi, hemoglobin dan hematokrit akan kembali normal setelah 4‒12 minggu sejak pemberian.
Edema
Pioglitazone harus digunakan dengan hati-hati pada pasien yang memiliki edema, karena pioglitazone dapat memperparah edema.
Penyakit Jantung
Pioglitazone dapat menyebabkan ekspansi volume plasma dan menyebabkan hipertrofi jantung. Oleh karena itu, pasien dengan gagal jantung NYHA kelas III dan IV tidak boleh mengonsumsi obat ini.
Gangguan Hepar
Pioglitazone memiliki potensi hepatotoksik. Terjadinya peningkatan enzim hepar lebih dari 3 kali nilai ambang dapat terjadi. Pioglitazone sebaiknya tidak diberikan pada pasien dengan gangguan hepar aktif dimana kadar enzim hepar meningkat lebih dari 2,5 kali nilai ambang.[5,8,11,26]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini