Pengawasan Klinis Azithromycin
Pengawasan klinis azithromycin perlu dilakukan pada penggunaan obat jangka panjang dan penggunaan dosis tinggi. Hal ini akan meningkatkan risiko hepatotoksisitas dan ototoksisitas.[4,10]
Efek samping gastrointestinal perlu diawasi pada penggunaan profilaksis azithromycin jangka panjang, terutama jika digunakan pada dosis tinggi (600-1200 mg). Pertimbangkan penurunan dosis jika terjadi efek samping tersebut. Contoh skenario klinisnya adalah penggunaan azithromycin sebagai profilaksis infeksi MAC pada pasien dengan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), serta profilaksis bronchiolitis obliterans pada resipien transplantasi paru.[4]
Munculnya gejala hepatotoksisitas seperti ikterus atau peningkatan transaminase perlu diawasi selama penggunaan azithromycin. Azithromycin sebaiknya dihentikan jika terjadi hepatotoksisitas. Monitor fungsi hati dan hitung jenis darah perlu dilakukan.[4,10]
Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha