Kontraindikasi dan Peringatan Favipiravir
Kontraindikasi pemberian favipiravir adalah kondisi hamil dan menyusui, adanya riwayat hipersensitivitas favipiravir, gangguan hepar berat, dan gangguan ginjal berat. Hal yang perlu menjadi peringatan dalam pemberian favipiravir adalah kemungkinan dosis toksik yang belum diketahui pada manusia, sehingga pemberian favipiravir harus mengikuti anjuran dosis yang diberikan.[1,4,11]
Kontraindikasi
Kontraindikasi pemberian favipiravir adalah pada pasien yang sedang hamil, akan hamil dan sedang menyusui. Selain itu, favipiravir juga dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas favipiravir, gangguan hepar berat, dan gangguan ginjal,berat.
Favipiravir harus diberikan secara hati-hati pada pasien dengan sakit gout atau memiliki riwayat gout dan hiperurisemia. Hal ini karena obat ini dapat meningkatkan kadar asam urat darah.[1]
Peringatan
Peringatan yang perlu diperhatikan adalah mengenai kemungkinan dosis toksik pada manusia. Hingga saat ini belum ada data mengenai level toksisitas favipiravir pada manusia. Meski begitu, berdasarkan studi pada mencit, dosis toksik berada pada rentang dosis favipiravir lebih dari 2000 mg/kg, sedangkan dosis letal pada anjing dan kera adalah >1000 mg/kg.[4]
Efek Teratogenik
Sebelum diberikan pada wanita usia subur yang berpotensi hamil harus dipastikan terlebih dahulu bahwa hasil tes kehamilan negatif. Jika terjadi kehamilan pada saat pengobatan berlangsung, pemberian obat harus segera dihentikan.
Favipiravir terdistribusi dalam sperma sehingga apabila akan diberikan pada pasien pria, harus diberikan penjelasan untuk menggunakan metode kontrasepsi yang paling efektif dengan pasangannya. Kontrasepsi disarankan digunakan selama konsumsi obat hingga 7 hari setelah pengobatan berakhir.[4,11]
Kadar Asam Urat
Pemberian favipiravir dapat meningkatkan kadar asam urat sehingga harus hati-hati apabila diberikan pada pasien gout atau hiperurisemia karena dapat memperberat gejalanya.[4,11]
Penulisan pertama oleh: dr. Reni Widyastuti, Sp.FK