Efek Samping dan Interaksi Obat Pyridostigmine
Efek samping umum pyridostigmine adalah gangguan pencernaan, dismenore, dan gangguan berkemih. Interaksi obat bisa terjadi dengan aminoglikosida dan antiaritmia.[2,3,10]
Efek Samping
Secara umum, efek samping pyridostigmine yang sering dilaporkan adalah diare, nyeri atau kram perut, dismenore, flatus bertambah, mual, peningkatan frekuensi berkemih dan urgency. Selain itu, terdapat efek samping signifikan seperti reaksi hipersensitivitas, bradikardia, sinkop, AV blok, kejang, sialorea, dan bronkokonstriksi.
Meski begitu, karena pyridostigmine adalah agen agonis muskarinik, maka efek samping kolinergik dapat dengan mudah diingat menggunakan singkatan DUMBBELSS, yakni diarrhea atau diare, urination atau berkemih, miosis, bronkospasme, bradikardia, excitation of skeletal muscle and central nervous system (eksitasi otot skeletal dan saraf pusat), lakrimasi, sweating atau berkeringat, dan salivasi.
Efek samping berdasarkan sistem organ adalah:
- Mata: miosis, peningkatan lakrimasi, pandangan kabur
- Muskuloskeletal: fasikulasi, kram otot, hipotonia, kelemahan otot
- Kulit: ruam, hiperhidrosis
- Lainnya: tremor, gangguan kemih, hipotensi[2,3,10]
Interaksi Obat
Pyridostigmine dapat berinteraksi dengan aminoglikosida, seperti neomycin dan gentamicin, menyebabkan pemanjangan efek blokade neuromuskular pada penggunaan agen seperti vecuronium.[2,10]
Pemanjangan Blokade Neuromuskular
Seperti telah disebutkan di atas, pemanjangan blokade neuromuskular atau resistensi terhadap reversal dapat terjadi jika pyridostigmine digunakan bersamaan dengan aminoglikosida. Obat lain yang juga dapat memberi efek serupa adalah bacitracin, magnesium, succinylcholine, polymyxin, dan golongan tetrasiklin.[2]
Antagonis Efen Muskarinik Pyridostigmine
Atropine mengantagonis efek muskarinik dari pyridostigmine. Secara klinis, atropine digunakan untuk mengatasi efek samping muskarinik dari pyridostigmine, tetapi atropine dapat menutupi gejala overdosis pyridostigmine dan mencegah deteksi awal krisis kolinergik.[2]
Peningkatan Efek Samping
Golongan penyekat β, seperti propranolol, dapat menambah efek bradikardia dan kemungkinan dapat menghambat efikasi pyridostigmine pada myasthenia gravis. Di sisi lain, agonis opiate dapat menyebabkan eksaserbasi bradikardia yang diinduksi pyridostigmine.
Obat miotik topikal dapat menambah efek miosis dari pyridostigmine. Ini dapat menyebabkan atau menambah masalah pada penglihatan malam.
Pemberian dengan mefloquine dapat memperburuk efek gastrointestinal dan efek pada denyut atrial.[2,10]