Farmakologi Pyridostigmine
Secara farmakologi, pyridostigmine bekerja dengan mengganggu pemecahan asetilkolin oleh asetilkolinesterase di neuromuscular junction. Ini akan meningkatkan kadar asetilkolin dan memperbaiki gejala pada myasthenia gravis.[1-3]
Farmakodinamik
Pyridostigmine merupakan agen kolinergik yang bekerja dengan menghambat destruksi asetilkolin (ACh) oleh asetilkolinestrase (AChE). Pyridostigmine akan terikat pada AChE secara reversibel, sehingga mencegah ACh terikat pada dan dihancurkan oleh AChE. Oleh karena itu, terjadi peningkatan kadar ACh yang akan memperbaiki gejala pada pasien myasthenia gravis.
Mekanisme kerja pyridostigmine terjadi melalui kerja Ach pada reseptor kolinergik nikotinik dan muskarinik pada neuromuscular junction otot skeletal, sistem saraf simpatis, parasimpatis, otonomik, ganglia otonom, dan susunan saraf pusat. Efek stimulasi reseptor nikotinik meliputi perubahan tonus otot, gangguan fungsi kognitif, kontrol motorik, kesadaran, serta analgesia. Sementara itu, kerja ACh pada reseptor muskarinik yang dipengaruhi pyridostigmine terdapat pada otot polos, kelenjar, dan jantung.
Selain itu, pyridostigmine juga memiliki mekanisme kerja tambahan yaitu ikatan secara langsung dengan reseptor Ach (efek kolinomimetik langsung) pada otot skeletal. Pemberian pyridostigmine dalam waktu yang lama dapat menyebabkan down regulation reseptor Ach dan menyebabkan disfungsi neuromuskular.[1,6,7]
Farmakokinetik
Pyridostigmine yang diberikan secara oral diserap dengan buruk di saluran pencernaan. Pyridostigmine yang diberikan secara intravena pada pasien sehat dan myasthenia memiliki kisaran volume distribusi, antara 0,53 dan 1,76 L/kg.[2,3]
Absorbsi
Pyridostigmine hanya mengalami sedikit absorbsi setelah pemberian oral, dengan bioavailabilitas sekitar 10-20%. Meskipun rendah, bioavailabilitas pyridostigmine 4 kali lebih besar dari neostigmine, penghambat AChE yang lain.
Kadar puncak plasma tercapai setelah 2 hingga 3 jam untuk pemberian oral, dan 1 hingga 2 jam setelah pemberian intravena. Pencapaian kadar puncak akan terhambat apabila pyridostigmine diberikan bersama makanan, namun tidak mengurangi bioavailabilitasnya. Setelah pemberian dosis berulang pyridostigmine dosis 30 mg setiap 8 jam selama 21 hari, rata-rata kadar puncak minimal adalah sekitar ¼ dari konsentrasi puncak setelah dosis tunggal.[2,3]
Distribusi
Pyridostigmine memiliki volume distribusi 19 ± 12 liter. Tidak terdapat informasi yang jelas mengenai ikatan protein dari pyridostigmine.[2,3]
Metabolisme
Pyridostigmine mengalami hidrolisis oleh AChE dan mengalami metabolisme di hati. Nama metabolitnya adalah 3-hydroxy-N-methylpyridinium. Waktu paruh eliminasi adalah sekitar 3 jam untuk pemberian oral dan 1 hingga 2 jam untuk pemberian intravena.[2,3]
Eliminasi
Pyridostigmine yang diberikan secara intravena memiliki kisaran nilai klirens antara 0,29 dan 1,0 L/jam/kg. Kisaran waktu paruh eliminasi pemberian intravena adalah antara 0,38 dan 1,86 jam.
Pyridostigmine terutama dieliminasi melalui ginjal. Sekitar 90% dari dosis intravena ditemukan di urin dalam waktu 24 jam, dengan perbandingan antara bentuk tidak berubah dan metabolit utamanya sekitar 4:1.[2,3]