Indikasi dan Dosis Pyridostigmine
Indikasi pyridostigmine adalah untuk pengelolaan myasthenia gravis. Pyridostigmine juga digunakan untuk sebagai agen reversal penghambat neuromuskular seperti atracurium dan vecuronium. Dosis yang biasa digunakan adalah 60 mg 3 kali sehari, yang selanjutnya dititrasi sesuai respon klinis pasien.[1-3]
Myasthenia Gravis
Di Indonesia, pyridostigmine hanya ada dalam bentuk sediaan tablet oral lepas cepat. Pada pengobatan myasthenia gravis, mulai dengan dosis rendah 60 mg 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan bertahap dengan interval ≥ 48 jam.
Dosis pemeliharaan umumnya berkisar antara 60 mg hingga 1,5 g (rerata 600 mg). Obat harus diberikan dalam dosis terbagi untuk memberikan efek optimal ketika dosis maksimal diperlukan.[1,2]
Dosis Anak (Off Label)
Penggunaan pyridostigmine pada anak dan bayi bersifat off label. Belum ada data efikasi dan keamanan yang memadai pada populasi ini.
Dosis bayi adalah 5 mg, diberikan setiap 4-6 jam. Dosis anak adalah 7 mg/kg/hari, diberikan dalam 5-6 dosis terbagi. Dosis inisial yang umum digunakan untuk anak <6 tahun adalah 30 mg/hari, sedangkan untuk anak usia 6-12 tahun adalah 60 mg/hari, dapat dinaikkan 15-30 mg/hari.[2,10]
Agen Reversal Terhadap Obat Penghambat Neuromuskular
Pyridostigmine dapat dijadikan agen reversal terhadap obat penghambat neuromuskular, seperti vecuronium. Dosis yang dianjurkan adalah 0,1-0,25 mg/kg, diberikan bersamaan dengan atau segera setelah pemberian atropine sulfat 0,6-1,2 mg secara intravena. Bila setelah pemberian pertama reversal tidak adekuat, maka tidak perlu ditambahkan dosis ulangan. Atasi dengan ventilasi manual atau mekanik sampai terjadi pemulihan yang adekuat.[2]
Profilaksis Sebelum Pajanan Gas Soman
Gas soman merupakan gas yang digunakan sebagai senjata dalam perang. Pyridostigmine dapat diberikan pada personel militer sebagai terapi profilaksis. Dosis yang dianjurkan adalah 30 mg per oral setiap 8 jam, dimulai beberapa jam sebelum pajanan. Hentikan pemberian pyridostigmine apabila terdapat tanda keracunan gas, dan berikan terapi dengan atropine dan pralidoxime segera. Manfaat dan risiko penggunaan lebih dari 14 hari belum diketahui dengan pasti.[2]
Penyesuaian Dosis
Pada pasien dengan gangguan ginjal mungkin diperlukan dosis yang lebih rendah. Pada pasien dengan gangguan hati saat ini tidak terdapat rekomendasi khusus.[2]