Kontraindikasi dan Peringatan Doxorubicin
Kontraindikasi penggunaan doxorubicin adalah riwayat reaksi hipersensitivitas pada penggunaan sebelumnya, adanya gangguan jantung, atau gangguan hepar. Peringatan khusus selama penggunaan doxorubicin adalah terkait risiko kardiomiopati, keganasan sekunder, nekrosis jaringan, dan mielosupresi.[4,9]
Kontraindikasi
Beberapa kontraindikasi doxorubicin adalah reaksi hipersensitivitas pada penggunaan sebelumnya (termasuk reaksi anafilaksis), insufisiensi miokard berat, infark miokard yang terjadi dalam 4-6 minggu terakhir, mielosupresi berat yang diinduksi obat, dan gangguan hepar berat (skoring Child Pugh kelas C atau serum bilirubin >5 mg/dL).[3,4]
Peringatan
Terdapat peringatan khusus untuk penggunaan doxorubicin terkait potensinya untuk menimbulkan gangguan jantung, keganasan sekunder, nekrosis jaringan akibat ekstravasasi, dan mielosupresi.
Kardiomiopati dan Aritmia
Penggunaan doxorubicin dapat menyebabkan kerusakan miokard dan kegagalan ventrikel kiri akut. Risiko terjadinya insufisiensi miokard berbanding lurus dengan dosis kumulatif doxorubicin yang diterima, yaitu risiko sebesar 1-2% pada dosis kumulatif total 300 mg/m2, risiko 3-5% pada dosis 400 mg/m2, risiko 5-8% pada dosis 450 mg/m2, serta risiko 6-20% dengan dosis 500 mg/m2 pada pemberian setiap 3 minggu. Selain itu, penggunaan doxorubicin juga dapat menyebabkan aritmia seperti sinus takikardia, kontraksi ventrikel prematur, takikardia ventrikel, serta bradikardia.[4,9]
Keganasan Sekunder
Risiko terjadinya leukemia mieloblastik akut sekunder dan sindrom mielodisplasia meningkat setelah penggunaan doxorubicin. Keganasan sekunder ini biasanya terjadi dalam 1-3 tahun setelah terapi.[3,4]
Ekstravasasi dan Nekrosis Jaringan
Ekstravasasi doxorubicin dapat menyebabkan cedera jaringan dengan manifestasi mulai dari blister, ulserasi, hingga nekrosis jaringan yang membutuhkan eksisi luas dan skin grafting. Jika terdapat tanda ekstravasasi saat pemberian doxorubicin, segera hentikan injeksi atau infus dan berikan es ke daerah yang terpapar selama 15 menit (4 kali sehari) selama 3 hari.[4,9]
Mielosupresi Berat
Penggunaan doxorubicin dapat menyebabkan mielosupresi berat yang meningkatkan risiko infeksi. Dalam suatu studi, didapatkan mielosupresi berat berupa leukopenia derajat 3 (3%), leukopenia derajat 4 (0,3%) dan trombositopenia derajat 4 (0,1%). Diperlukan pemantauan terhadap kemungkinan komplikasi klinis akibat mielosupresi seperti infeksi dan syok sepsis.[3,4]
Reaksi Infusi
Terdapat beberapa reaksi yang dapat terjadi pada pemberian infus doxorubicin, antara lain flushing, sesak napas, pembengkakan wajah, nyeri kepala, menggigil, dan nyeri punggung. Hipotensi juga dapat terjadi pada 11% pasien dengan tumor solid yang menjalani terapi doxorubicin liposomal.[4,10]
Sindrom Lisis Tumor
Penggunaan doxorubicin dapat menginduksi tumor lysis syndrome pada pasien dengan pertumbuhan tumor yang cepat. Hidrasi, alkalinisasi urin, serta profilaksis dengan allopurinol dapat mencegah hiperurisemia dan meminimalkan potensi efek samping tumor lysis syndrome.[4]