Pengawasan Klinis Doxorubicin
Pengawasan klinis yang diperlukan selama penggunaan doxorubicin adalah memantau tanda-tanda gangguan jantung, mielosupresi, gangguan hepar, dan tumor lysis syndrome. Beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan antara lain:
- Pemeriksaan darah lengkap untuk melihat jumlah eritrosit, sel darah putih, dan trombosit guna mendeteksi ada tidaknya mielosupresi
- Pemeriksaan fungsi hati (bilirubin, SGOT, SGPT, alkaline phosphatase)
- Pemeriksaan jantung dengan EKG, ekokardiografi, atau multigated radionuclide angiography untuk melihat ada tidaknya toksisitas jantung. Pasien dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri yang menurun saat ekokardiografi sebaiknya menghentikan penggunaan doxorubicin
- Pemeriksaan kadar asam urat, kalium, kalsium, fosfat, dan kreatinin dalam darah untuk mendeteksi adanya kemungkinan tumor lysis syndrome
- Observasi area infus atau injeksi untuk memastikan bahwa tidak ada eritema dan bengkak. Bila ada eritema, kecepatan pemberian obat harus dikurangi. Bila ada tanda ekstravasasi, hentikan pemberian obat dan usahakan untuk mengaspirasi kembali obat yang telah diberikan[1,4,9,10]