Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Doxorubicin
Penggunaan doxorubicin pada kehamilan dikategorikan FDA sebagai kategori D. Pada ibu menyusui, doxorubicin dapat diekskresikan melalui ASI.[3,4,8]
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori D (FDA): Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.[3,4]
Doxorubicin merupakan agen kemoterapi yang teratogenik dan embriotoksik. Dalam percobaan pada tikus, ditemukan bahwa dosis 0,8 mg/kg/hari (sekitar 0.07 kali dosis manusia) merupakan dosis toksik ketika diberikan selama periode organogenesis. Beberapa malformasi yang dapat terjadi adalah atresia esofagus dan usus, fistula trakeoesofagus, hipoplasia kandung kemih, dan anomali kardiovaskular.[4]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Doxorubicin dan metabolitnya (doxorubicinol) terdeteksi dalam ASI setelah pemberian doxorubicin dengan dosis 70 mg/m2 secara intravena. Kadar puncak doxorubicin (128 mcg/L) dan doxorubicinol (111 mcg/L) dalam ASI terdeteksi setelah 24 jam dan tetap dapat terdeteksi setidaknya selama 72 jam. Ibu menyusui dapat disarankan untuk berhenti menggunakan doxorubicin atau berhenti menyusui.[4,8,9]