Kontraindikasi dan Peringatan Glukagon
Kontraindikasi glukagon adalah adanya insulinoma, glukagonoma, dan feokromositoma. Peringatan khusus terkait penggunaan glukagon adalah risiko terjadinya hiperglikemia atau hipoglikemia rebound, terutama pada pasien dengan kondisi-kondisi tersebut.[5-8]
Glukagon eksogen yang diinjeksi ke pasien merupakan rekombinan hormon glukagon yang memicu peningkatan glukosa dalam darah, sehingga dapat berperan sebagai terapi hipoglikemia berat akibat insulin. Namun, pemberian glukagon pada pasien yang menderita insulinoma, glukagonoma, dan feokromositoma dapat menstimulasi rilis insulin yang berlebihan, sehingga berisiko menyebabkan hipoglikemia rebound.[5-8]
Kontraindikasi
Pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap glukagon atau komponen yang ada dalam formulasi glukagon sebaiknya tidak diberikan obat ini.[5-8]
Adanya insulinoma dan glukagonoma juga merupakan kontraindikasi karena mungkin meningkatkan risiko hipoglikemia rebound. Hipoglikemia rebound bisa terjadi karena adanya stimulasi pelepasan insulin secara berlebihan akibat efek hiperglikemia setelah pemberian glukagon. Pemberian pada pasien feokromositoma juga dikontraindikasikan karena dapat menstimulasi pelepasan katekolamin dari tumor, sehingga meningkatkan tekanan darah secara drastis.[5-8]
Peringatan
Selain hiperglikemia dan hipoglikemia rebound, efek samping lain yang mungkin terjadi akibat pemberian glukagon adalah mual, muntah, sakit kepala, dan efek pada jantung. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan glukagon sendiri, interaksi dengan kondisi tubuh pasien, ataupun penggunaan obat lain yang bersamaan.[6-8,10,14]
Sebelum menggunakan glukagon untuk terapi hipoglikemia berat, pastikan pasien memiliki glikogen hepar yang cukup. Pasien dalam kondisi kelaparan, insufisiensi adrenal, atau hipoglikemia kronis mungkin tidak memiliki kadar glikogen hepar yang cukup, sehingga terapi mungkin menjadi tidak efektif. Pada kondisi tersebut, pasien perlu diterapi dengan glukosa.[6-8,10,14]
Penggunaan glukagon untuk menghambat motilitas gastrointestinal dan membantu tindakan diagnostik pada prosedur endoskopi ataupun pemeriksaan radiologis harus berhati-hati karena adanya risiko efek samping pada jantung. Hati-hati juga bila hendak menggunakan glukagon dengan tujuan diagnostik pada pasien diabetes.[6-8,10,14]