Pendahuluan Norethisterone
Norethisterone, atau dikenal juga dengan noretindron, merupakan suatu hormon progesteron sintetik, dan masuk ke dalam kelas progestin derivat 19-nortestosteron. Mekanisme kerja norethisterone menyerupai progesteron endogen, tapi dengan potensi yang lebih besar. Pada endometrium, norethisterone memiliki efek protektif yaitu mencegah terjadinya hiperplasia endometrium dan kanker endometrium. Efek protektif tersebut terjadi karena norethisterone dapat mengurangi aktivitas mitotik yang diinduksi oleh estrogen. Norethisterone dapat meningkatkan aktivitas 17-hydroxysteroid dehydrogenase tipe 2 yang mengkonversi estradiol menjadi estron yang bersifat kurang poten secara biologis.[1,2]
Norethisterone dalam sediaan tunggal/tanpa kombinasi diindikasikan terutama untuk endometriosis, perdarahan uterus disfungsional, menorrhagia, dismenore, sindrom premenstruasi, dan penundaan menstruasi. Norethisterone tunggal dalam dosis kecil dan norethisterone yang dikombinasi dengan derivat estrogen, dapat juga digunakan untuk indikasi lain, seperti kontrasepsi dan hormon replacement therapy. Pertama kali ditemukan di Meksiko, norethisterone awalnya hanya diindikasikan untuk terapi menstruasi iregular dan endometriosis, dan tidak diperdagangkan sebagai kontrasepsi oral sampai tahun 1962.[1,3]
Tabel 1. Deskripsi singkat norethisterone
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Obat endokrin |
Subkelas | Obat endokrin lain |
Akses | Resep [5] |
Wanita hamil | Kategori FDA: X[6,7], Kategori TGA: D[3] |
Wanita menyusui | Diekskresikan melalui ASI[7] |
Anak-anak | Tidak direkomendasikan[3,7] |
Infant | Tidak direkomendasikan[3,7] |
FDA | Approved[7] |