Kontraindikasi dan Peringatan Norethisterone
Kontraindikasi penggunaan norethisterone diantaranya kehamilan dan riwayat trombosis arteri atau vena. . Selain itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian norethisterone seperti waspadai risiko terjadinya tromboemboli dan retensi cairan[3,5,6]
Kontraindikasi
Norethisterone tidak boleh diberikan pada beberapa kondisi. Apabila ada kondisi berikut yang muncul pada saat terapi, maka pemberian norethisterone harus segera dihentikan. Kondisi yang dimaksud adalah:
- Kehamilan
- Menyusui
- Adanya riwayat trombosis vena atau arteri
- Riwayat migrain dengan gejala neurologis fokal
- Diabetes melitus dengan keterlibatan vaskular
- Riwayat penyakit hati berat selama nilai fungsi hati tidak kembali normal
- Menggunakan antivirus seperti ombitasvir, paritaprevir, dasabuvir
- Adanya atau riwayat tumor hati (jinak atau ganas)
- Hipersensitivitas terhadap zat aktif atau eksipiennya
- Sindrom Dubin-Johnson
- Sindrom Rotor
- Missed abortion
- Perdarahan vagina atau uterus yang belum terdiagnosis
- Patologi pada payudara yang belum terdiagnosis[3,10-13]
Peringatan
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada penggunaan norethisterone diantaranya:
- Tromboemboli vena, yaitu pada orang dengan riwayat keluarga tromboemboli vena, obesitas, imobilisasi dalam jangka waktu lama, pasca bedah mayor, atau setelah trauma mayor. Terapi harus dihentikan jika dicurigai terdapat gejala trombosis vena atau arteri
- Tumor hati pernah dilaporkan terjadi pada pasien yang menggunakan substansi hormonal seperti norethisterone. Pada sedikit kasus, tumor ini memicu perdarahan intra-abdominal yang mengancam nyawa. Tumor hati harus dipertimbangkan sebagai salah satu diagnosis banding pada kasus nyeri abdomen bagian atas yang berat, pembesaran hati, atau tanda perdarahan intra-abdominal yang terjadi pada wanita yang mengkonsumsi norethisterone
- Pasien diabetes mellitus, dimana pada beberapa pasien yang mendapat progestogen, terjadi penurunan toleransi glukosa sehingga akan memperburuk hiperglikemia
- Cloasma kadang terjadi terutama pada wanita dengan riwayat cloasma gravidarum. Wanita dengan kecenderungan mengalami cloasma harus menghindari paparan sinar matahari atau radiasi UV ketika mengkonsumsi norethisterone
- Pasien dengan riwayat depresi harus diobservasi, dan obat dihentikan jika terjadi rekurensi depresi yang berat
- Norethisterone dapat menyebabkan retensi cairan sehingga kondisi yang dapat dipengaruhi oleh faktor tersebut memerlukan observasi yang ketat. Kondisi yang dimaksud seperti epilepsi, migrain, asma, disfungsi jantung, atau disfungsi ginjal
- Perdarahan mungkin terjadi pada pasien yang diterapi untuk endometriosis. Tidak ada intervensi hormonal lain yang direkomendasikan untuk menangani perdarahan ini. Penyebab organik harus selalu diwaspadai, dan pada kasus perdarahan vagina yang belum terdiagnosis, pemeriksaan diagnostik yang adekuat harus dilakukan
- Gejala overdosis norethisterone dapat menyerupai gejala efek sampingnya, seperti mual dan/atau muntah[7]