Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Telmisartan
Penggunaan telmisartan dalam kehamilan, berdasarkan FDA, masuk dalam kategori C jika digunakan pada trimester pertama dan kategori D pada trimester kedua dan ketiga. Penggunaan pada ibu menyusui tidak disarankan.[6,13]
Penggunaan pada Kehamilan
Menurut Food and Drug Administration (FDA), penggunaan telmisartan pada trimester pertama masuk dalam Kategori C. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Sementara itu, penggunaan pada trimester kedua dan ketiga masuk dalam Kategori D. Artinya, ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya.[13]
Menurut Therapeutic Goods Administration (TGA), telmisartan masuk dalam Kategori D. Artinya, obat telah atau diduga menyebabkan peningkatan insiden malformasi janin. Obat ini juga memiliki efek farmakologis yang merugikan.[14]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Tidak diketahui apakah telmisartan diekskresikan dalam ASI. Tetapi, studi pada tikus menunjukkan bahwa telmisartan ditemukan pada air susu tikus. Karena potensi efek buruk pada bayi yang disusui, keputusan harus dibuat apakah akan menghentikan menyusui atau menghentikan obat, sambil memperhitungkan pentingnya obat untuk ibu.[6]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini