Farmakologi Enalapril
Secara farmakologi, prodrug enalapril akan berubah menjadi bentuk aktif enalaprilat setelah melalui proses hidrolisis. Bentuk aktif ini kemudian akan menghambat enzim angiotensin converting (ACE) dan mengurangi tekanan darah.
Farmakodinamik
Enalapril menekan kinerja sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS) dengan cara menghambat ACE yang seharusnya mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II. Akibatnya, terjadi penurunan angiotensin II. Angiotensin II sebenarnya merupakan suatu vasokonstriktor kuat yang berikatan dengan reseptor AT1 di otot polos.
Interaksi angiotensin II dengan reseptor AT 1 akan meningkatkan aktivitas simpatis dan peningkatan sekresi aldosteron. Peningkatan simpatis difasilitasi dengan pelepasan norepinefrin dari saraf adrenergik simpatis dan penghambatan pengambilan kembali norepinefrin oleh saraf tersebut. Peningkatan aldosteron akan meningkatkan retensi sodium dan air.[1,4,11]
Efek natural yang disebabkan oleh angiotensin II ini akan dimodulasi oleh enalapril. Pencegahan pembentukan angiotensin II dan inhibisi metabolisme bradikinin oleh ACE inhibitor akan menyebabkan vasodilatasi arteri dan vena. Hal ini akan menurunkan total resistensi perifer yang secara konsekuen akan menurunkan tekanan darah dan juga meningkatkan curah jantung.
Selain itu, penurunan aldosteron akan memfasilitasi natriuresis dan diuresis, sehingga menurunkan volume intravaskular dan preload. Hal ini akan memperbaiki kongesti pada pasien gagal jantung. ACE inhibitor memiliki efek inhibisi remodeling ventrikel jantung yang berasosiasi dengan hipertensi kronis, gagal jantung, dan infark miokard.[11,12]
Farmakokinetik
Enalapril diabsorbsi secara cepat melalui saluran gastrointestinal. Obat ini dikonversi menjadi enalaprilat di hati dan sebagian besar akan diekskresikan melalui urine.
Absorbsi
Melalui administrasi oral, enalapril dapat mencapai konsentrasi serum puncak dalam 1 jam. Absorbsinya tidak dipengaruhi oleh ada tidaknya makanan dalam saluran cerna. Bioavailabilitas enalapril mencapai 60%. Pada administrasi oral, durasi obat mencapai 12–24 jam, sedangkan pada administrasi intravena, durasinya mencapai 6 jam.[1,13]
Distribusi
Sebanyak 50% enalapril terikat oleh protein plasma.[4,14]
Metabolisme
Sebagian besar enalapril dihidrolisis di hati menjadi metabolit aktif enalaprilat dalam waktu 4 jam setelah administrasi obat secara oral. Enalaprilat memiliki efek inhibisi ACE yang lebih poten daripada enalapril.[13,14]
Eliminasi
Enalapril terutama diekskresikan melalui urine, yaitu sebanyak 61% (sekitar 18% sebagai enalapril dan 43% sebagai enalaprilat). Selain itu, obat ini juga dieliminasi melalui feses sebanyak 33% (sekitar 6% sebagai enalapril dan 37% sebagai enalaprilat). Sebagai prodrug, enalapril memiliki waktu paruh 2 jam. Namun, metabolit aktif enalaprilat memiliki waktu paruh 35–38 jam.[13,14]