Efek Samping dan Interaksi Obat Manitol
Efek samping manitol dapat berupa efek masking atau perburukan dehidrasi karena obat ini merupakan diuretik. Obat ini juga bisa menyebabkan perburukan gejala gagal jantung dan abnormalitas elektrolit. Interaksi obat manitol dapat terjadi pada pemakaian bersama dichlorphenamide dan tobramycin.
Efek samping manitol secara umum disebabkan oleh sifat osmotiknya yang belum dapat dikendalikan. Manitol dapat menarik air dari ruangan intraselular menuju ruangan ekstraselular dan intravaskular.
Efek Samping
Efek samping manitol dapat terjadi pada sistem kardiovaskular dan sistem saraf. Selain itu, manitol dapat mengganggu keseimbangan cairan dan elektrolit.[2,7,11,14]
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Penggunaan manitol dapat menyebabkan efek masking atau perburukan dehidrasi karena menyebabkan diuresis. Manitol juga berisiko menyebabkan atau memperburuk abnormalitas elektrolit, seperti hiponatremia, hipokalemia, dan hipokalsemia karena ada perpindahan air ke dalam ruang intravaskular. Ketidakseimbangan elektrolit ini dapat bermanifestasi sebagai ensefalopati hiponatremia dan pemanjangan interval QT.
Gangguan Sistem Kardiovaskular
Pada pasien gagal jantung, manitol dapat memperburuk gejala karena menyebabkan perpindahan cairan ke intravaskular secara cepat. Perpanjangan interval QT juga dapat terjadi akibat ketidakseimbangan elektrolit.[2,7,11,14]
Gangguan Sistem Saraf
Pemberian manitol berulang dapat menurunkan efektivitas obat dan menyebabkan peningkatan osmolaritas dan kadar natrium serum, yang bisa menginduksi komplikasi neurologi seperti sindrom demielinisasi. Peningkatan tekanan intrakranial rebound juga dapat terjadi.
Toksisitas sistem saraf pusat juga mungkin terjadi, ditandai dengan konfusi, letargi, atau koma. Efek samping ini lebih sering ditemukan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Toksisitas sistem saraf pusat timbul akibat konsentrasi manitol serum yang tinggi, hiperosmolaritas yang menyebabkan dehidrasi intraselular di sistem saraf pusat, atau ketidakseimbangan elektrolit.
Pada konsentrasi tinggi, manitol mungkin melewati sawar darah-otak dan mengganggu kemampuan otak dalam menjaga pH cairan serebrospinal, terutama pada pasien yang mengalami asidosis.[2,7,11,14]
Interaksi Obat
Manitol tidak boleh diberikan bersamaan dengan transfusi darah. Penggunaan bersama dengan tobramisin dapat meningkatkan kadar dari tobramycin. Penggunaan manitol bersama dichlorphenamide dapat menurunkan kadar kalium serum.
Efek samping ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan manifestasi yang lebih berat pada pasien yang mengonsumsi obat yang sensitif terhadap ketidakseimbangan elektrolit, misalnya digoxin dan agen pemblok neuromuskular seperti atracurium.[11]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur