Indikasi dan Dosis Nifedipine
Indikasi nifedipine adalah untuk angina vasospastik, angina stabil kronis, dan hipertensi. Secara off-label dari indikasi yang disetujui oleh Food and Drugs Administration, nifedipine dapat digunakan untuk fenomena Raynaud dan sebagai tokolitik.
Angina Pektoris
Nifedipine lepas cepat dapat diberikan untuk angina pektoris stabil kronis dengan dosis 10–20 mg, 3 kali sehari. Dosis dapat dinaikkan secara bertahap dengan interval 7–14 hari, hingga angina dapat dikontrol. Pada pasien yang dirawat inap dan mendapat pemantauan ketat, peningkatan dosis dapat dilakukan per 4–6 jam. Dosis tunggal sebaiknya tidak melebihi adalah 30 mg.
Nifedipine lepas lambat dapat diberikan dengan dosis 30 mg atau 60 mg per hari, dengan dosis maksimal 120 mg per hari. Pada pasien dengan spasme arteri koroner, mungkin dibutuhkan dosis yang lebih tinggi. Namun, bukti klinis penggunaan antianginal dengan dosis tunggal melebihi 90 mg per hari masih terbatas, dan harus diberikan dengan sangat berhati-hati.[2,6]
Hipertensi
Nifedipine lepas cepat tidak direkomendasikan untuk hipertensi, sebab dihubungan dengan efek samping, seperti infark miokard, aritmia, dan stroke. Nifedipine lepas lambat dapat diberikan dengan dosis inisial 10–40 mg, 2 kali sehari, atau 20–90 mg, sekali sehari. Kenaikan dosis dilakukan dalam waktu 10–14 hari, sampai kontrol tekanan darah optimal tercapai. Dosis maksimal adalah 120 mg per hari.[2,4,16]
Hipertensi Emergensi pada Kehamilan
Pada hipertensi emergensi gestasional, nifedipine oral merupakan alternatif terapi lini pertama jika tidak terdapat akses intravena untuk pemberian labetalol atau hydralazine. Nifedipine lepas cepat dapat digunakan dengan dosis 10 mg, dan setelah 20 menit dapat diberikan lagi dengan dosis 20 mg. Penggunaan nifedipine sublingual atau dengan kapsul yang dilubangi untuk hipertensi emergensi atau urgensi sudah tidak dianjurkan.[17,18]
Sebuah randomised controlled trial (RCT) pada tahun 2019 membandingkan nifedipine, labetalol, dan methyldopa oral untuk tata laksana hipertensi berat dalam kehamilan. Hasil RCT mendapatkan nifedipine lebih baik dibandingkan labetalol dan methyldopa untuk mengontrol tekanan dalam 6 jam, tanpa disertai efek samping.[19]
Fenomena Raynaud
Nifedipine merupakan terapi farmakologi pilihan utama pada fenomena Raynaud. Dosis yang diberikan adalah 30–120 mg tablet lepas lambat, sekali sehari. Mulai dari dosis terendah dan titrasi naik. Bila muncul efek samping, dosis diturunkan atau dihentikan.[20,21]
Tokolitik
Nifedipine dapat digunakan sebagai tokolitik pada persalinan preterm. Nifedipine dapat diberikan dengan dosis awal 20 mg, dan diulang setiap 30 menit jika kontraksi masih terjadi. Dosis rumatan adalah 20–40 mg, setiap 4 jam selama 48 jam. Dosis maksimal adalah 160 mg per hari.[22]
Dosis Anak
Penggunaan nifedipine untuk anak belum disetujui oleh Food and Drug (FDA). Nifedipine lepas lambat dapat diberikan secara off-label di bawah pengawasan ketat pada hipertensi pediatrik dengan dosis 0,25–0,5mg/kg/hari per oral, dalam 1–2 dosis.
Dosis maksimal adalah 3 mg/kg/hari atau 120 mg/hari. Pada anak-anak berusia kurang dari 6 tahun dosis 2 mg/kg atau lebih berpotensi toksik.[13]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra