Pengawasan Klinis Ivabradine
Pengawasan klinis ivabradine perlu dilakukan terkait denyut jantung. Bradikardia, sinus arrest, dan blok konduksi jantung dapat dialami pasien yang mendapat ivabradine. Faktor yang meningkatkan risiko bradikardia adalah disfungsi nodus sinus, gangguan konduksi, atau penggunaan bersama kronotropik negatif seperti digoxin, verapamil, dan diltiazem. Bradikardia juga meningkatkan risiko terjadinya pemanjangan interval QT.
Konsumsi ivabradine juga meningkatkan risiko terjadinya atrial fibrilasi. Pada sebuah studi, frekuensi terjadinya atrial fibrilasi dilaporkan pada 5% pasien yang mendapat terapi ivabradine dan 3,9% pasien yang mendapat placebo.[10]