Indikasi dan Dosis Famotidine
Indikasi famotidine adalah untuk pengelolaan ulkus duodenum aktif, ulkus gaster aktif, gastroesophageal reflux disease (GERD), dan esofagitis erosif akibat GERD. Obat ini juga diindikasikan pada pasien dewasa untuk pengobatan kondisi hipersekresi patologis, misalnya pada sindrom Zollinger-Ellison dan neoplasia endokrin multipel, serta untuk menurunkan risiko kekambuhan ulkus duodenum. Secara off label, famotidine digunakan untuk mengurangi efek gastrointestinal terkait obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti asam mefenamat, pengobatan urtikaria refrakter, pencegahan stress ulcer pada pasien sakit kritis, dan pengurangan gejala gastritis.[1]
Baru-baru ini, famotidine juga banyak dipakai untuk COVID-19. Meski demikian, pedoman tata laksana oleh Infectious Diseases Society of America (IDSA) menyarankan untuk tidak menggunakan famotidine pada pasien dengan COVID-19 berat kecuali untuk tujuan uji klinis.[2,12]
Ulkus Duodenum dan Ulkus Gaster
Famotidine dapat digunakan pada penatalaksanaan ulkus peptikum atau gaster benigna serta penatalaksanaan fase akut dan rumatan ulkus duodenum.
Fase Akut Ulkus Duodenum
Untuk ulkus duodenum aktif pada pasien dewasa digunakan famotidine dengan dosis 40 mg, diberikan 1 kali sehari. Waktu pemberian yang direkomendasikan adalah malam hari sebelum tidur. Dosis 20 mg yang diberikan 2 kali sehari dapat digunakan sebagai alternatif. Mayoritas pasien mengalami perbaikan klinis dalam waktu 4 minggu. Penggunaan melebihi 8 minggu sangat jarang dibutuhkan.[3,8]
Terapi Rumatan Ulkus Duodenum
Dosis pemeliharaan yang direkomendasikan pada kasus ulkus duodenum adalah 20 mg diberikan 1 kali sehari, dengan waktu pemberian malam hari sebelum tidur.[3,8]
Ulkus Gaster Benigna
Famotidine untuk penatalaksanaan ulkus peptikum atau gaster dapat diberikan dengan dosis 40 mg sekali sehari. Pemberian pada waktu malam hari sebelum tidur, dengan durasi terapi sampai dengan 8 minggu.[3,8]
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Dosis famotidine oral yang direkomendasikan untuk penatalaksanaan pasien dewasa dengan gejala GERD adalah 20 mg 2 kali sehari. Durasi terapi sampai dengan 6 minggu.
Untuk pasien GERD dengan gambaran esofagitis erosif atau ulserasi esofagus pada endoskopi, digunakan dosis 20 hingga 40 mg 2 kali sehari dengan durasi terapi sampai dengan 12 minggu.[3,10]
Sindroma Zollinger-Ellison
Famotidine juga dapat digunakan untuk mengatasi kondisi hipersekretori patologis seperti sindrom Zollinger-Ellison dan neoplasia endokrin multiple. Dosis famotidine yang diperlukan bervariasi pada masing-masing pasien. Pada pasien dewasa, dosis awal dapat diberikan sebanyak 20 mg setiap 6 jam sekali. Pasien lain mungkin membutuhkan dosis inisial yang lebih tinggi. Durasi terapi juga dapat disesuaikan dengan kondisi klinis pasien. Famotidine dapat diberikan sampai dengan 160 mg setiap 6 jam sekali pada beberapa pasien dengan sindrom Zollinger-Ellison yang berat. Dosis maksimal harian adalah 800 mg/hari.[3,10]
Dosis Anak
Famotidine dapat digunakan pada populasi anak, dengan dosis yang berbeda sesuai dengan indikasi dan usia.
Gastroesofageal Reflux Disease (GERD)
Terdapat penyesuaian dosis berdasarkan rentang usia untuk penatalaksanaan GERD pada populasi anak. Pada anak berusia > 1 tahun, famotidine diberikan dalam bentuk suspensi oral dengan dosis 0,5 mg/kg/dosis. Durasi terapi umumnya sampai dengan 8 minggu, dengan frekuensi pemberian 1 kali sehari pada pasien berusia < 3 bulan dan 2 kali sehari pada pasien berusia 3 bulan hingga 1 tahun.
Pada anak berusia di atas 1 tahun hingga 16 tahun, famotidine dapat digunakan dengan dosis 1 mg/kg/hari yang dibagi dalam 2 kali pemberian. Dosis maksimal adalah 40 mg 2 kali sehari. Durasi terapi umumnya mengikuti durasi terapi populasi dewasa. Dosis dan durasi penggunaan famotidine disesuaikan pada masing-masing pasien berdasarkan respon klinis atau temuan hasil endoskopi.[3,10]
Ulkus Peptikum
Pengobatan ulkus peptikum pada anak berusia 1-16 tahun menggunakan famotidine dengan dosis 0,5 mg/kg/hari, diberikan pada malam hari sebelum tidur atau 2 kali sehari. Dosis maksimal adalah 40 mg/hari.[3,10]
Penyesuaian Dosis pada Gangguan Ginjal
Pasien dengan gangguan ginjal perlu mendapat penyesuaian dosis famotidine untuk mencegah akumulasi. Insufisiensi ginjal yang ditandai dengan klirens kreatinin < 50 mL/ menit menyebabkan peningkatan waktu paruh eliminasi famotidine, yang dapat mencapai 20-24 jam.
Sebagai penyesuaian, dosis famotidine dikurangi hingga setengah dosis yang seharusnya. Selain itu, interval pemberian dapat diperpanjang menjadi setiap 36 hingga 48 jam.[3,10]
Tabel 2. Penyesuaian Dosis Famotidine Oral pada Gangguan Ginjal
CrCl (mL/min) | Dosis | ||
10 mg 2 kali/hari | 20 mg 1 kali/hari | 20 mg 2 kali/hari | |
≥60 | No dosage adjustment necessary | ||
30 to <60 | 10 mg per hari atau 20 mg setiap 2 hari | 20 mg sekali sehari atau 40 mg setiap 2 hari | |
<30 | 10 mg setiap 2 hari | 10 mg sekali sehari atau 20 mg setiap hari berselang |
Sumber. Lexicomp Inc. 2021.[12]