Formulasi Ranitidin
Formulasi ranitidin adalah dalam bentuk sediaan tablet, sirup, dan ampul. Penyimpanan ranitidin dilakukan dalam suhu ruang dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Ranitidin dapat dikombinasikan dengan antibiotik dan proton pump inhibitor (PPI) pada kasus infeksi Helicobacter pylori.[1,4,6,9,10]
Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan ranitidin adalah:
- Tablet: 150 mg
- Sirup: 75 mg/5 mL
- Ampul: 25 mg/mL, 50 mg/2 mL[11]
Cara Penggunaan
Tablet dan sirup ranitidin dapat dikonsumsi per oral sebelum atau setelah makan. Kerja ranitidin tidak dipengaruhi oleh makanan. Hindari konsumsi ranitidin dengan alkohol karena dapat menyebabkan iritasi mukosa gaster.
Injeksi ranitidin yang diberikan secara bolus intravena harus diberikan secara lambat untuk mencegah terjadinya bradikardia. Ranitidin untuk injeksi bolus intermiten perlu diencerkan, yaitu 50 mg dalam NaCl 0,9% atau larutan IV lain hingga konsentrasi maksimum 2,5 mg/mL (20 mL).
Jika diberikan dalam bentuk infus kontinu, maka disarankan untuk diberikan selama 2 jam dan dapat diberikan ulang setiap 6-8 jam. Infus intermiten dilakukan pengenceran 50 mg ranitidin dalam cairan dekstrosa 5% atau larutan IV lain yang kompatibel, hingga konsentrasi maksimum 0,5 mg/mL (100 mL).[1,7]
Cara Penyimpanan
Ranitidin tablet dan sirup disimpan pada suhu 15-30℃. Sementara itu, ranitidin ampul disimpan dalam suhu 4-25℃. Penyimpanan harus menghindari sinar matahari langsung.[1,2]
Kombinasi dengan Obat Lain
Ranitidin dapat digunakan dalam kombinasi dengan amoxicillin dan metronidazole untuk terapi eradikasi H. pylori. Selain itu, ranitidin dikombinasikan dengan omeprazole dilaporkan efektif dan aman dalam pengobatan ulkus peptikum.[9,10]
Penulisan pertama oleh: dr. Khrisna Rangga Permana