Kontraindikasi dan Peringatan Tenecteplase
Kontraindikasi pemberian tenecteplase adalah perdarahan yang sedang aktif, riwayat trauma ataupun operasi intrakranial dan intraspinal dalam 2 bulan terakhir, aneurisma, riwayat gangguan perdarahan, dan riwayat hipersensitivitas terhadap tenecteplase. Peringatan khusus yang perlu diperhatikan terkait penggunaan tenecteplase adalah risiko kejadian tromboemboli, seperti halnya penggunaan agen trombolitik lain.[1,2]
Kontraindikasi
Kontraindikasi tenecteplase adalah riwayat hipersensitivitas terhadap tenecteplase. Selain itu, kontraindikasi lainnya adalah perdarahan aktif, hipertensi berat yang tidak terkontrol, riwayat cerebrovascular accident (CVA), riwayat aneurisma, atau malformasi arteriovenosa. Neoplasma intrakranial, operasi intrakranial atau intraspinal dalam 2 bulan terakhir, dan trauma kepala atau tulang belakang dalam 2 bulan terakhir juga menjadi kontraindikasi.[1,2,4,5,12,13]
Selain itu, adanya gangguan perdarahan atau gangguan hepar berat (misalnya gagal hati, sirosis, hipertensi portal, atau hepatitis aktif), serta beberapa kondisi lainnya yang meningkatkan risiko perdarahan juga menjadi kontraindikasi.[1,2,4,5,12,13]
Peringatan
Peringatan tentang tenecteplase yang perlu diperhatikan adalah risiko hipersensitivitas, risiko perdarahan, dan risiko kejadian tromboemboli.
Hipersensitivitas
Hipersensitivitas, termasuk reaksi anafilaksis, angioedema, edema laring, ruam, dan urtikaria, telah dilaporkan pada penggunaan tenecteplase. Pemantauan selama terapi sangat diperlukan. Segera hentikan terapi bila ada gejala hipersensitivitas.[2,4,5,8]
Perdarahan
Tenecteplase dapat menyebabkan perdarahan, termasuk perdarahan intrakranial yang berpotensi fatal. Penggunaan bersamaan obat lain yang mengganggu hemostasis akan meningkatkan risiko perdarahan. Jika terjadi perdarahan serius yang tidak bisa dikontrol oleh tekanan lokal, segera hentikan penggunaan bersama obat heparin atau antiplatelet dan rencanakan terapi selanjutnya dengan berhati-hati.[2,4,5,8,12,13]
Tromboemboli
Penggunaan agen trombolitik dapat meningkatkan risiko terjadinya tromboemboli pada pasien dengan risiko tinggi trombus jantung kiri, seperti pasien dengan stenosis mitral atau fibrilasi atrium.[2,4,5,8]
Aritmia
Trombolisis koroner dapat menyebabkan aritmia yang berhubungan dengan reperfusi, seperti sinus bradikardia, percepatan ritme idioventrikular, depolarisasi prematur pada ventrikel, atau ventrikel takikardia, yang dapat ditangani dengan tindakan antiaritmia standar. Dokter direkomendasikan untuk selalu mempersiapkan terapi antiaritmia untuk bradikardia dan/atau iritabilitas ventrikel saat penggunaan terapi tenecteplase.[2,4,5,8]
Peningkatan Risiko Gagal Jantung dan Iskemia Berulang
Dalam penelitian yang dilakukan pada pasien infark miokard akut ST-elevasi (STEMI), ada kecenderungan hasil yang lebih buruk pada terapi tenecteplase yang dikombinasi dengan PCI (percutaneous coronary intervention) bila dibandingkan dengan PCI saja. Perbandingannya adalah mortalitas 6,7% vs 4,9%; syok kardiogenik 6,3% vs 4,8%; dan gagal jantung kongestif 12% vs 9,2%. Oleh sebab itu, pemberian tenecteplase harus dipertimbangkan dengan matang risiko dan manfaatnya.[2,4,5,8]