Efek Samping dan Interaksi Obat Metilfenidat
Efek samping metilfenidat atau methylphenidate adalah insomnia, nervousness, gangguan pertumbuhan pada pasien anak, dan perilaku agresif. Metilfenidat dapat berinteraksi dengan obat lain, di antaranya clonidine, warfarin, dan antipsikotik.[4,5,9]
Efek Samping
Efek samping yang paling sering terjadi pada penggunaan metilfenidat adalah insomnia dan nervousness, serta takikardi, aritmia dan peningkatan tekanan darah, mengingat metilfenidat merupakan kelompok obat simpatomimetik. Efek samping lain adalah:
- Kardiovaskuler: angina, aritmia, palpitasi, takikardi, peningkatan atau penurunan tekanan darah, vasculitis serebrovaskuler, oklusi serebral, dan perdarahan serebral
- Gastrointestinal: nyeri abdomen dan mual
-
Sistem imun: reaksi hipersensitivitas, seperti ruam kulit, urtikaria, demam, nyeri sendi, dermatitis eksfoliatif, eritema multiforme, dan trombositopenik purpura
- Nutrisi/metabolisme: anoreksia, berkurangnya berat badan pada terapi jangka panjang, dan retardasi pertumbuhan pada anak yang mendapat terapi jangka panjang (berkurangnya tinggi badan, berat badn, dan kepadatan sumsum tulang)
-
Sistem saraf: pusing, mengantuk, dyskinesia, sakit kepala, Tourette’s syndrome, dan psikosis
- Psikiatri: mood depresif dan perilaku agresif[4,5,11]
Interaksi Obat
Terdapat potensi interaksi obat pada penggunaan metilfenidat bersamaan dengan obat-obat berikut:
- Obat anti hipertensi: metilfenidat dapat mengurangi efektivitas obat anti hipertensi
-
Obat agonis alfa-2 misalnya clonidine: efek samping serius berupa kematian mendadak dilaporkan terjadi pada penggunaan bersamaan metilfenidat dengan clonidine, meskipun belum ditemukan adanya hubungan kausal dari kejadian tersebut
-
Antipsikotik: penggunaan metilfenidat bersamaan dengan antipsikotik tidak direkomendasikan karena mekanisme kerjanya yang berlawanan. Jika kombinasi kedua obat ini tidak dapat dihindari, waspadai risiko extrapyramidal syndrome (EPS) jika terdapat perubahan dosis dari salah satu obat tersebut.
Warfarin, fenitoin, dan antidepresan trisiklik(contoh: clomipramine): metilfenidat dapat menghambat metabolisme obat-obat tersebut sehingga dapat meningkatkan kadar obat-obat tersebut di dalam darah.[5,9]