Efek Samping dan Interaksi Obat Vaksin Dengue
Salah satu efek samping berat yang jarang terjadi dari penggunaan vaksin dengue adalah reaksi anafilaksis yang dapat menyebabkan syok dan berakibat fatal. Vaksin dengue memiliki interaksi dengan imunoglobulin dan produk darah yang mengandung antibodi.[1,4]
Efek Samping
Sebagian besar individu pengguna vaksin dengue tidak memiliki efek samping serius. Namun, tetap terdapat beberapa efek samping yang sering terjadi (≥10%) seperti reaksi lokal pada tempat injeksi berupa nyeri, bengkak, dan ruam. Efek samping lain adalah nyeri kepala, mialgia, malaise, demam, serta astenia.
Selain itu, beberapa efek samping lainnya yang jarang terjadi (≥ 0,1% dan <1%), antara lain pusing, infeksi saluran pernapasan atas, nyeri orofaring, batuk, rinorea, mual, urtikaria, ruam, serta nyeri leher.[1,4]
Dalam uji klinis mengenai efek samping vaksin Qdenga®, diketahui tidak ada kejadian perdarahan karena dengue. Reaksi anafilaksis yang dilaporkan setelah pemberian vaksin Qdenga®, serta reaksi hipersensitivitas juga sangat jarang dilaporkan (< 0,1%).[7,8,15]
Bahaya Pemberian Vaksin CYD-TDV pada Pasien Seronegatif
Pemberian vaksin CYD-TDV atau vaksin Dengvaxia® pada pasien dengue seronegatif meningkatkan risiko dengue yang dikonfirmasi secara virologi dan keperluan rawat inap. Kelompok ini juga telah dilaporkan mengalami kasus demam dengue yang lebih berat jika terinfeksi. Sementara itu, pada pasien yang seropositif, vaksin ini terbukti bersifat protektif. Oleh sebab ini, WHO merekomendasikan skrining pra-vaksinasi untuk memastikan bahwa hanya mereka yang seropositif demam dengue yang divaksinasi.[16]
Interaksi Obat
Interaksi dapat terjadi pada pemberian bersamaan vaksin dengue dengan terapi imunosupresif, termasuk iradiasi, antimetabolit, agen alkilasi, serta obat-obatan sitotoksik dan kortikosteroid. Penggunaan obat tersebut secara bersamaan dapat mengurangi respon imunitas atau kekebalan tubuh terhadap vaksin dengue.
Selain itu, interaksi antara pemberian vaksin dengue dengan hasil pemeriksaan laboratorium dapat terjadi, yakni hasil negatif palsu dari uji sensitivitas tuberculin purified protein derivative (PPD). Direkomendasikan untuk melakukan tes tuberkulin sebelum vaksin dengue diberikan atau setidaknya 1 bulan setelah vaksinasi.[1,5]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani