Farmakologi Vaksin Mumps
Farmakologi vaksin mumps mengandung virus hidup yang telah dilemahkan, sehingga dapat memicu respon imun penyakit gondongan atau mumps.[2,3]
Farmakodinamik
Vaksin mumps dalam bentuk vaksin kombinasi dinilai memiliki imunogenitas yang tinggi, sehingga dapat memicu respon imun sejak pemberian dosis pertama. Virus yang telah dilemahkan akan memicu produksi antibodi IgM dan IgG yang kemudian dapat menyerang virus gondongan natural ketika terjadi infeksi.[2,3]
Pemberian vaksin mumps yang dimasukkan ke dalam program imunisasi dinilai dapat menurunkan kasus gondongan menjadi <1 kasus per 100.000 populasi. Akan tetapi, di negara yang telah memasukkan vaksin mumps ke dalam program, seperti Amerika Serikat, wabah gondongan tetap ditemukan, terutama pada individu usia lanjut.[2]
Farmakokinetik
Dosis tunggal vaksin mumps dalam bentuk vaksin kombinasi MMR (vaksin mumps, measles, rubella) memiliki efikasi sebesar 75–95% dalam mencegah gondongan. Serokonversi atau proteksi jangka pendek setelah pemberian dosis pertama mencapai 90%. Namun, jika tidak disertai pemberian dosis kedua, efikasi dapat menurun hingga menjadi 60%. Pemberian dosis kedua akan meningkatkan efikasi dan proteksi.[2,6]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini