Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Vaksin Mumps
Penggunaan vaksin mumps tidak disarankan pada ibu hamil, walaupun berdasarkan FDA masuk kategori C sedangkan TGA masuk kategori B2. Pemberian vaksin ini diperbolehkan pada ibu menyusui.[16,17]
Penggunaan pada Kehamilan
Berdasarkan Food and Drug Administration (FDA), vaksin mumps termasuk dalam kategori C. Sementara itu, berdasarkan Therapeutic Goods Administration (TGA) vaksin mumps memiliki kategori B2.[16,17]
Kategori C FDA artinya studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[16]
Kategori B2 TGA adalah obat telah dikonsumsi oleh sedikit wanita hamil dan wanita usia reproduktif tanpa menunjukkan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya lain secara langsung maupun tidak langsung pada bayi. Studi pada hewan juga tidak adekuat atau bahkan kurang, tetapi data yang ada tidak menunjukkan adanya peningkatan risiko gangguan pada fetus.[17]
Pasien yang sedang hamil tidak disarankan untuk menerima vaksin mumps. Vaksin mumps merupakan jenis vaksin hidup yang dilemahkan. Berdasarkan studi observasi, paparan terhadap virus penyebab gondongan ini, terutama pada trimester pertama akan meningkatkan risiko terjadinya abortus spontan.[18,19]
Secara teori, virus yang terdapat di dalam vaksin dapat menembus plasenta dan ditransmisikan kepada janin. Akan tetapi, berdasarkan data dari CDC pada tahun 1971–1989, tidak ada bukti bahwa pemberian vaksin mumps dalam bentuk kombinasi dapat meningkatkan risiko anomali kongenital.[20,21]
Dengan demikian, pasien yang secara tidak sengaja diberikan vaksin mumps saat sedang hamil tidak perlu melakukan terminasi. Pasien yang baru saja divaksinasi disarankan untuk tidak hamil selama minimal 4 minggu.[20,21]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Ibu yang sedang menyusui dapat diberikan vaksin mumps dalam bentuk vaksin kombinasi. Sampai saat ini tidak ditemukan bukti bahwa virus yang berada di dalam vaksin akan diekskresikan ke dalam ASI. Gangguan pada bayi yang diberikan ASI dari ibu yang mendapatkan vaksin mumps juga belum pernah dilaporkan.[22,23]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini