Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin Polio
Kontraindikasi vaksin polio terutama bila sebelumnya didapatkan riwayat hipersensitivitas terhadap vaksin polio. Peringatan penggunaan ditujukan pada pasien dengan gangguan perdarahan karena hematoma atau perdarahan bisa terjadi pasca injeksi vaksin.[1,25]
Kontraindikasi
Vaksin polio dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki riwayat reaksi alergi berat setelah pemberian vaksin polio sebelumnya atau setelah mengonsumsi neomycin, streptomycin, dan polymyxin B karena vaksin juga mengandung obat tersebut dalam jumlah kecil.
Bila tidak ada risiko tambahan terhadap polio, maka vaksin polio tidak disarankan untuk pasien hamil.[1,15,27]
Peringatan
Peringatan diperlukan jika injeksi digunakan pada pasien dengan gangguan perdarahan karena perdarahan atau hematoma dapat terjadi setelah pemberian vaksin. Perhatian pemberian yang sama juga pada pasien yang mendapat terapi antikoagulan seperti warfarin atau heparin.
Perlu diketahui bahwa sindrom Guillain-Barre dan kematian bayi pernah dilaporkan setelah pemberian vaksin inaktif, tetapi hubungan kausal belum bisa ditetapkan.
Pada beberapa sediaan vaksin inaktif yang dikombinasikan dengan vaksin lain, terdapat kandungan lateks di dalamnya. Perhatian khusus dan pengawasan reaksi alergi perlu dilakukan jika obat diinjeksikan pada pasien yang alergi lateks.
Vaksin polio dapat diberikan kepada individu yang mengalami imunosupresi akibat penyakit atau terapi imunosupresan. Meski demikian, pertimbangkan kemungkinan bahwa respons imun terhadap vaksin dan kemanjuran dapat berkurang pada populasi tersebut.[1,26,27]
Penulisan pertama oleh: dr. Graciella N. T. Wahjoepramono