Edukasi dan Promosi Kesehatan Lupus Eritematosus Sistemik
Edukasi dan promosi kesehatan pada lupus eritematosus sistemik (LES) atau systemic lupus eritematosus ditekankan mengenai pentingnya terapi jangka panjang untuk mencapai remisi, aktivitas penyakit yang rendah, serta pencegahan flare dan komplikasi. Sampaikan pada pasien opsi terapi terbaik untuknya, serta apa keterbatasan dan risiko yang mungkin dialami.[1-4,12]
Edukasi Pasien
Pada kasus lupus, penting menjelaskan pada pasien mengenai mekanisme penyakit ini. Jelaskan apa itu autoimunitas dan organ apa saja yang berisiko diserang pada penyakit lupus. Sampaikan juga mengenai kemungkinan flare, sehingga pasien perlu dimotivasi untuk mengikuti regimen terapi sesuai instruksi meskipun sudah merasa baikan.
Aktivitas Fisik
Pasien dengan aktivitas fisik yang tinggi perlu diminta beristirahat ketika penyakit sedang flare. Meski demikian, aktivitas fisik derajat ringan-sedang tetap perlu direkomendasikan pada pasien yang sudah mengalami perbaikan. Jenis olahraga yang disarankan adalah olahraga low-impact, misalnya berenang dan jalan kaki. Menjaga tubuh tetap aktif dapat mengurangi gejala kelelahan, gangguan tidur, dan risiko kardiovaskular.
Perencanaan Kehamilan
Dokter perlu menyampaikan bagaimana pengaruh dari penyakit lupus dan terapinya terhadap kehamilan. Pasien yang menginginkan hamil perlu disarankan untuk merencanakan kehamilan setelah ≥ 6 bulan berada pada fase remisi. Selama terapi dengan agen yang toksik, ada baiknya meminta pasien menggunakan kontrasepsi.
Metode kontrasepsi yang disarankan adalah intrauterine device (IUD) dan kondom. Penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi perlu dihindari pada pasien wanita dengan antibodi antifosfolipid positif. Kontrasepsi hormonal yang mengandung progestin tidak dikontraindikasikan pada pasien lupus, namun perlu diperhitungkan risiko thrombosis.
Hal-Hal yang Harus Dihindari
Motivasi pasien untuk menghindari aktivitas merokok dan paparan asap rokok dari orang lain. Pasien juga perlu diedukasi untuk menggunakan tabir surya dengan cakupan UV-A dan UV-B dengan SPF ≥ 30 setidaknya 15 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan.
Gejala Flare
Pasien LES perlu diedukasi mengenai tanda-tanda flare, seperti demam, penurunan berat badan, ruam baru, kerontokan rambut yang bertambah, nyeri dan pembengkakan sendi, serta lesi oral baru.[1,5]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Promosi kesehatan mengenai tanda dan gejala lupus eritematosus sistemik, seperti ruam malar, ruam diskoid, fotosensitivitas, ulkus mulut, serositis, dan gangguan renal seperti edema perifer dan periorbital, perlu diberikan pada masyarakat umum untuk penjaringan pasien sedini mungkin dan pencegahan progresi penyakit.
Skrining lupus eritematosus sistemik bisa dilakukan dengan memeriksa adanya antibodi antinuklear (ANA) pada darah atau urin. Meski demikian, belum ada rekomendasi di Indonesia siapa populasi target dari skrining lupus tersebut. Secara garis besar, pasien dengan riwayat keluarga mengalami lupus eritematosus sistemik atau mereka yang memiliki gejala dengan kecurigaan tinggi mengarah ke lupus sebaiknya disarankan menjalani pemeriksaan.[1,5]
Penulisan pertama oleh: dr. Della Puspita Sari