Etiologi Malrotasi Intestinal
Etiologi malrotasi intestinal adalah kegagalan rotasi maupun fiksasi usus pada saat embriogenesis. Pada umumnya, usus akan berotasi 270° berlawanan arah jarum jam terhadap sumbu arteri mesenterika superior.
Tipe Kelainan Malrotasi Intestinal
Kelainan yang dapat terjadi pada proses ini meliputi: Non-rotasi, rotasi yang tidak komplit, rotasi yang berlawanan arah dan fiksasi yang tidak komplit.
Nonrotasi
Pada tahap I perkembangan usus, pemanjangan usus tidak diikuti dengan rotasi atau berotasi kurang dari 90° dari sumbu arteri mesenterika superior. Sebagai hasilnya, duodenum berada di sisi kanan dan sekum berada di sisi kiri dari arteri mesenterika superior. Nonrotasi dari usus yang memanjang menyebabkan basis mesenterium menjadi sempit dan berpotensi untuk berkembang menjadi midgut volvulus.[2,8]
Rotasi Tidak Komplit
Jika rotasi usus tidak komplit, posisi sekum akan berada di mid abdomen sehingga jaringan ikat yang menghubungkan sekum dan peritoneum posterior (Ladd’s band) dapat menekan duodenum (pars vertikal atau horizontal) dan menyebabkan obstruksi duodenum.
Jika lengkung cecocolic berotasi, namun lengkung duodenojejunal tidak berotasi, sebagian dari usus halus dapat terjebak dalam mesenterium dari usus besar sehingga terjadi herniasi paraduodenal.[2,6]
Fiksasi yang Tidak Sempurna
Terjadinya kegagalan fiksasi pada sisi kanan atau kiri dari mesokolon pada dinding posterior abdomen menyediakan ruang potensial untuk terjadinya herniasi mesokolika. Usus halus dapat terperangkap pada kedua sisi mesokolon yang dapat menyebabkan obstruksi, inkarserata, dan strangulata.[6,8]
Faktor Risiko
Malrotasi intestinal dapat disertai dengan kelainan kongenital lain yang ditemukan pada 30-60% pasien. Kelainan kongenital yang ditemukan terjadi bersamaan dengan malrotasi intestinal, antara lain: atresia duodenum, atresia ani, divertikulum Meckel, pankreas annulare, vena porta preduodenal, atresia bilier, penyakit jantung kongenital, heterotaxia, trisomi 21, dan sindrom delesi kromosom 16q24.
Pasien dengan kelainan kongenital tersebut memiliki kemungkinan untuk mengalami malrotasi intestinal.
Kelainan defek dinding abdomen (gastroskisis dan omfalokel) dan hernia diafragmatika juga mempengaruhi proses rotasi pada perkembangan usus sehingga dapat menyebabkan malrotasi intestinal.[8,9]
Walaupun angka kejadian malrotasi intestinal pada laki-laki dan perempuan sama, malrotasi intestinal pada 1 tahun pertama kehidupan lebih banyak terdeteksi pada laki-laki.
Terdapat studi yang berhipotesis bahwa malrotasi intestinal dipengaruhi oleh faktor genetik yaitu terjadinya mutasi pada gen yang mengontrol pola mesenterium dorsal, usus halus dan organ abdominal lainnya dan terdapatnya mutasi forkhead box transcription factor (FOXF1) yang berperan dalam perkembangan mesenterium dorsal.[2,5]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri