Patofisiologi Erisipelas
Patofisiologi erisipelas biasanya diawali dengan kerusakan pada barrier kulit, misalnya akibat trauma atau penyakit kulit seperti infeksi jamur atau dermatitis. Kerusakan kulit menyebabkan patogen masuk ke dalam lapisan kulit superfisial dan menyebabkan infeksi.
Kulit yang intak memiliki peranan penting dalam melindungi tubuh terhadap serangan patogen. Erisipelas terjadi ketika bakteri, umumnya Streptococcus grup A, berhasil masuk ke dalam tubuh melalui barrier kulit yang rusak, misalnya akibat trauma, ulkus, riwayat operasi vena, gigitan serangga, ataupun dermatosis.
Pada erisipelas, infeksi terutama terjadi pada epidermis, dermis superfisial, serta pembuluh limfatik superfisial. Hal ini menyebabkan lesi merah terang dengan batas tegas, karena letaknya yang superfisial, disertai tanda-tanda inflamasi.[1,3-5]
Penulisan pertama oleh: dr. Rainey Ahmad Fajri Putranta