Penatalaksanaan Erisipelas
Penatalaksanaan erisipelas adalah dengan pemberian antibiotik. Antibiotik pilihan adalah penicillin, baik oral maupun intramuskular. Pada pasien dengan alergi penicillin, bisa diberikan sefalosporin generasi pertama.[2,3,18]
Antibiotik Oral
Pada kasus ringan dimana tidak ditemukan adanya limfadenopati, demam, gejala konstitusional, dan penyakit sistemik yang menyertai, maka pasien dapat melakukan pengobatan rawat jalan. Antibiotik lini pertama adalah penicillin V 500 mg, diberikan setiap 6 jam selama 5 hari.
Pada pasien yang alergi penicillin, pilihan lain adalah sefalosporin generasi pertama. Contohnya adalah cephalexin 500 mg, diberikan setiap 6 jam selama 5 hari.
Alternatif lain adalah dicloxacillin 500 mg, diberikan setiap 6 jam selama 5 hari; ataupun clindamycin 150-450 mg, diberikan setiap 6 jam selama 5 hari. Meski begitu, isolat Streptococcus grup B yang resisten clindamycin sudah pernah dilaporkan.[2,18]
Antibiotik Parenteral
Terapi antibiotik parenteral dan rawat inap dipertimbangkan terutama pada pasien yang mengalami demam, takikardia, hipotensi, eritema yang meluas secara cepat, memiliki penyakit sistemik yang menyertai, dan tidak berespon terhadap pemberian antibiotik oral selama 24–48 jam. Penicillin G 1.000.000 hingga 2.000.000 IU tiap 4–6 jam merupakan antibiotik pilihan.
Alternatif dari penicillin adalah cefazolin 1 g, diberikan secara intravena setiap 8 jam. Pada pasien dengan methicillin-resistant organism dan memiliki alergi terhadap penicillin atau sefalosporin, dapat diberikan vancomycin 1g, diberikan intravena setiap 12 jam. Pada pasien dengan riwayat infeksi berulang, dapat diberikan antibiotik definitif sesuai dengan hasil kultur kuman dan hasil uji resistensi kuman terhadap antibiotik.[2,18]
Terapi Suportif
Bed rest dan elevasi lengan atau tungkai yang terinfeksi disarankan untuk mengurangi risiko timbulnya edema lokal. Selain itu, dokter bisa memberikan terapi simptomatik untuk demam atau nyeri yang dialami pasien.
Penggunaan saline dressing bisa membantu penyembuhan luka. Saline dressing diaplikasikan pada lesi ulserasi dan nekrotik, kemudian diganti setiap 2-12 jam sesuai tingkat keparahan lesi.[2]
Penulisan pertama oleh: dr. Rainey Ahmad Fajri Putranta