Edukasi dan Promosi Kesehatan Kandidiasis Vulvovaginal
Edukasi dan promosi kesehatan terkait kandidiasis vulvovaginal meliputi terapi definitif golongan azole pada kasus dengan gejala serta edukasi higienitas area vulvovagina. Diperlukan juga edukasi mengenai faktor risiko, tanda/gejala, pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan, serta pilihan modalitas terapi.
Edukasi Pasien
Beberapa edukasi yang perlu disampaikan pada pasien kandidiasis vulvovaginal adalah:
- Gejala yang umum dirasakan adalah pruritus, nyeri, dan sensasi terbakar di area vulvovaginal. Disertai keputihan berwarna putih kekuningan yang bergumpal seperti keju
- Kadang akan terjadi dispareunia dan/atau dysuria
- Kepatuhan dalam terapi, baik topikal maupun oral, sangat diperlukan untuk menghindari pertumbuhan berlebih dari Candida
- Penderita diinstruksikan untuk melakukan evaluasi lebih lanjut jika gejala menetap atau terjadi kekambuhan dalam 2 bulan setelah onset gejala awal[3–5,18,19]
Perawatan yang belum terbukti membantu dalam terapi kandidiasis vulvovaginal antara lain terapi pasangan seksual karena tidak mengurangi jumlah episode kandidiasis vulvovaginal pada pasangan wanitanya.
Diet rendah gula, rendah ragi, atau tinggi yoghurt juga tidak terbukti memengaruhi penyakit. Memasukkan yoghurt intravaginal; menggunakan probiotik spesies Lactobacillus, baik oral maupun intravaginal; serta mengobati dengan suplemen alami selain asam borat juga tidak memengaruhi outcome.[22]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit kandidiasis vulvovaginal pada masyarakat antara lain:
- Menjaga kebersihan daerah kelamin (self-hygiene), di antaranya membersihkan area vulvavaginal air hangat dan menggunakan sabun hipoalergenik dari arah depan ke belakang
- Menghindari penggunaan bahan-bahan yang bersifat iritan secara lokal untuk area vulvavagina, seperti sabun kewanitaan, sabun dengan parfum, tisu, atau bedak yang dapat mengganggu flora vagina atau menyebabkan reaksi alergi
- Menghindari penggunaan vaginal douching
- Menghindari penggunaan pembalut saat periode tidak menstruasi
- Menghindari penggunaan celana dalam dengan bahan yang tidak menyerap dan mengurangi frekuensi penggunaan celana ketat[1,10,11,20,21]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli