Edukasi dan Promosi Kesehatan Lymphedema
Edukasi dan promosi kesehatan lymphedema berfokus pada perawatan kulit serta hal yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi. Pencegahan filariasis pada area endemik diperlukan untuk mengurangi angka kejadian lymphedema terkait penyakit ini.[8]
Edukasi Pasien
Sarankan penggunaan pelembab dan pelindung pada ekstremitas pada pasien yang mengalami lymphedema untuk mencegah kemungkinan infeksi. Minta pasien menghindari berjalan tanpa alas kaki karena berpotensi menyebabkan trauma serta gigitan serangga yang dapat menimbulkan infeksi pada kaki dengan lymphedema.
Sampaikan untuk menggunakan sabun dengan pH netral untuk mencegah kulit kering. Minta pasien melakukan aktivitas fisik perlahan dan gunakan pakaian kompresi selama beraktivitas fisik. Hal ini penting karena aktivitas fisik dapat membantu melancarkan aliran drainase limfatik
Hindari berendam atau mandi menggunakan air dengan suhu hangat, karena suhu yang hangat berpotensi meningkatkan kondisi edema. Gunakan tabir surya dengan minimal SPF 30 untuk mencegah sunburn. Lakukan elevasi pada area ekstremitas yang mengalami lymphedema untuk mengurangi gejala edema. Minta juga pasien untuk memperhatikan tanda infeksi pada kulit yang mengalami lymphedema, termasuk tanda selulitis.[8,11,16]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan lymphedema dapat bersifat primer dan sekunder. Pencegahan primer yang dilakukan berupa rekomendasi gaya hidup sehat untuk menjaga indeks massa tubuh (IMT) tetap normal, perawatan kulit, melakukan aktivitas fisik sesuai rekomendasi, penggunaan low-pressure garment ketika sedang melakukan penerbangan, serta hindari melakukan aktivitas berat.[11,16]
Pada kasus lymphedema yang berhubungan dengan keganasan, deteksi dini serta penanganan lymphedema subklinis dapat membantu mencegah progresivitas lymphedema. Deteksi dini tersebut meliputi identifikasi gejala, pemeriksaan lingkar serta volume ekstremitas secara berkala, dan penggunaan analisis komposisi tubuh (bioimpedance analysis) pada kasus lymphedema stadium awal. Namun demikian, tes ini tidak selalu akurat karena berhubungan dengan suhu serta status hidrasi tubuh.[12]
Pendekatan kesehatan masyarakat untuk pencegahan lymphedema yang disebabkan oleh filariasis adalah dengan program pemberian obat pencegahan massal filariasis. Hal ini dilakukan melalui pemberian diethylcarbamazine dan albendazole secara massal pada area endemis. Profilaksis farmakologi ini bertujuan untuk memastikan eradikasi semua mikrofilaria dalam darah pada waktu yang bersamaan. Selain itu, hal ini juga diharapkan mampu mencegah makrofilaria melahirkan mikrofilaria baru sehingga rantai penularan filariasis dapat terputus.[13,14]
Penulisan pertama oleh: dr. Rainey Ahmad Fajri Putranta