Pendahuluan Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit inflamasi proliferatif kronis dengan penyebab multifaktorial. Psoriasis berhubungan dengan hiperproliferasi keratinosit pada epidermis, dengan peningkatan laju pergantian (turnover) sel epidermis. Prevalensi psoriasis di seluruh dunia bervariasi antara 0,09–11,4%.[1-5]
Psoriasis bermanifestasi sebagai plak atau kerak kemerahan yang tertutupi skuama tebal berwarna putih keperakan. Psoriasis dapat muncul di semua area kulit dengan area predileksi berupa bagian ekstensor tubuh, lumbosakral, dan kulit kepala. Psoriasis juga dapat memengaruhi sendi dan mata.[1,2,4]
Etiologi pasti psoriasis masih belum diketahui. Terdapat bukti bahwa faktor genetik, sistem imun, dan faktor lingkungan berperan penting sebagai penyebab psoriasis. Patofisiologi psoriasis berhubungan dengan infiltrasi kulit oleh sel T yang menstimulasi proliferasi keratinosit. Disregulasi pada siklus pergantian keratinosit menghasilkan plak yang tebal.[2,4]
Beberapa tipe psoriasis yang sering ditemukan adalah psoriasis vulgaris, psoriasis intertriginous, psoriasis gutata, psoriasis pustular, dan psoriasis eritroderma. Manifestasi psoriasis di tempat selain kulit adalah psoriasis pada kuku, psoriasis okular, dan psoriasis arthritis.[5]
Pengobatan psoriasis tergantung pada tipe dan derajat keparahannya. Pengobatan bertujuan untuk mengontrol penyakit, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Pengobatan psoriasis dapat berupa terapi topikal, fototerapi, terapi sistemik konvensional seperti methotrexate dan cyclosporine, atau terapi dengan agen biologis seperti secukinumab dan adalimumab.
Pasien dan keluarga harus diberi tahu bahwa psoriasis merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan (sifatnya seumur hidup) tetapi gejalanya dapat dikendalikan dengan terapi secara berkala. Faktor risiko seperti stres mekanis, polusi, paparan sinar matahari, obat tertentu, dan vaksinasi juga harus diinformasikan. Keluarga harus sadar tentang risiko depresi pada pasien psoriasis akibat rasa malu karena kondisi kulitnya.[1-5]
Penulisan pertama oleh: dr. Athieqah Asy Syahidah