Diagnosis Psoriasis
Diagnosis psoriasis ditegakkan melalui pemeriksaan klinis plak eritema yang tebal dan ditutupi skuama berwarna perak. Plak sering terasa gatal dan nyeri. Namun, lesi kulit psoriasis dapat bervariasi tergantung jenis psoriasis yang dialami. Pemeriksaan penunjang jarang diperlukan tetapi dapat membantu pencarian faktor risiko dan perbedaan psoriasis dari diagnosis banding lain.[1,2,24]
Anamnesis
Pasien dapat datang dengan keluhan muncul area bersisik dengan dasar kemerahan pada kulit. Pasien biasanya mengeluhkan area bersisik tersebut sudah ada sejak lama atau berkepanjangan dan semakin buruk. Onset dapat terjadi secara tiba-tiba dimulai dari banyak area kecil kemerahan yang bersisik.[1,2,24]
Pasien juga dapat mengeluhkan rasa nyeri, gatal, dan perubahan kuku. Gejala-gejala ini tidak disertai demam. Pada pasien dengan gejala sendi, rasa kaku, nyeri sendi, rasa berdenyut, atau pembengkakan pada sendi distal (seperti jari tangan, jari kaki, pergelangan tangan, lutut, dan pergelangan kaki) mungkin ditemukan.[1,2,24]
Dokter perlu menanyakan umur pasien saat onset timbul dan riwayat psoriasis di keluarga. Mudanya umur saat onset penyakit dan adanya riwayat psoriasis di keluarga bisa menyebabkan kecenderungan psoriasis rekuren dan penyebaran yang luas.[2]
Waktu dan durasi kemunculan lesi juga harus dipastikan untuk dapat mengategorikan penyakit ke dalam fase akut atau kronis. Pada fase akut, lesi cenderung muncul secara tiba-tiba dan hanya bertahan selama beberapa hari, sedangkan pada fase kronis, lesi bertahan dalam rentang waktu bulanan hingga tahunan.[1,2,24]
Status remisi atau relaps juga harus digali untuk mengetahui kerentanan pasien terhadap penyakitnya. Pasien yang lebih mudah relaps akan memiliki kemungkinan derajat penyakit yang lebih berat dan lesi yang semakin luas, menutupi proporsi yang signifikan dari luas permukaan tubuh. Pasien ini juga cenderung memerlukan terapi yang lebih kuat dibandingkan pasien psoriasis yang stabil.[1,2]
Dokter perlu menggali apakah pasien memiliki anggota keluarga dengan keluhan serupa. Selain itu, dokter juga perlu menggali apakah pasien mengalami infeksi tenggorokan baru-baru ini, infeksi virus, imunisasi, penggunaan obat antimalaria, atau trauma pada kulit.[1]
Pemeriksaan Fisik
Berdasarkan karakteristik lesi kulit yang muncul, psoriasis dapat diklasifikasi menjadi psoriasis vulgaris, psoriasis plak, psoriasis kuku, psoriasis pustular, psoriasis gutata, psoriasis inverse, psoriasis pustular, psoriasis eritrodermik, psoriasis palmoplantar, psoriasis genital, dan arthritis psoriatik.
Psoriasis Vulgaris atau Psoriasis Fase Kronis
Psoriasis vulgaris adalah tipe yang paling umum dari psoriasis. Lesi kulit dapat berupa plak eritema yang tebal dan ditutupi skuama berwarna perak dan sering terasa gatal maupun nyeri. Predileksi melibatkan kulit kepala, permukaan ekstensor, genital, umbilikus, regio lumbosakral, dan retroaurikular.[1]
Psoriasis Plak
Pada psoriasis plak, lesi kulit tampak berupa plak eritema berbatas tegas dengan bentuk bulat-oval atau plak nummular (seperti koin). Lesi berawal sebagai makula eritema (datar dan berukuran <1 cm) atau papul, yang kemudian melebar secara perifer dan bergabung membentuk plak.[23-25]
Terdapat skuama berwarna putih keperakan dengan ketebalan yang bervariasi. Apabila skuama dilepaskan, ditemukan titik perdarahan kecil (Auspitz sign). Predileksi psoriasis tipe ini adalah di permukaan ekstensor lutut, siku, kulit kepala, dan badan.[23-25]
Lesi isomorfik di sepanjang garis trauma menunjukkan lesi aktif yang dikenal sebagai fenomena Koebner. Fissure adalah ciri umum pada area telapak tangan, telapak kaki, dan plak tebal pada tungkai dan punggung bawah. Predileksi tersering ada pada kulit kepala, retroaurikular, dan area umbilikalis.[25]
Psoriasis Kuku
Presentasi klinis psoriasis kuku bervariasi tergantung lokasi dan keparahan peradangan di unit kuku yang terkena. Lesi pada matriks dapat mengakibatkan onikodistrofi dari lempeng kuku yang tumbuh.[26]
Psoriasis kuku dapat terjadi di semua subtipe psoriasis. Sekitar 50% pasien psoriasis dapat mengalami psoriasis pada kuku jarinya dan sekitar 35% pada kuku ibu jarinya. Gambaran yang biasa timbul berupa pitting, onikolisis, hyperkeratosis subungual, distrofi lempeng kuku, dan tanda “oil-drop” (warna jingga-kekuningan di bawah lempeng kuku).[26]
Psoriasis Pustular
Psoriasis pustular adalah gambaran psoriasis yang muncul karena kumpulan neutrofil yang sudah cukup besar untuk terlihat secara klinis. Tiap bentuk psoriasis mengandung neutrofil pada stratum korneum. Ketika kumpulan neutrofil sudah cukup besar untuk terlihat secara klinis, lesi dinamakan sebagai psoriasis pustular.[27]
Lesi pada psoriasis pustular dapat terjadi secara lokal atau generalisata. Psoriasis pustular generalisata merupakan keadaan yang jarang dan sangat berat, disertai demam dan toksisitas. Lesi berupa pustul dan eritema menyebar di seluruh tubuh. Lesi yang lokal biasanya melibatkan telapak tangan dan kaki.[27]
Psoriasis Gutata
Psoriasis gutata biasanya muncul tiba-tiba atau dalam waktu 2–3 minggu setelah infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh Streptococcus beta-hemolyticus group A. Predileksi psoriasis gutata yang predominan adalah badan dan ekstremitas bagian proksimal.[28]
Psoriasis jenis ini terjadi pada <2% pasien psoriasis dengan gambaran khas seperti tetesan embun dan ukuran bervariasi antara 1–10 mm. Lesi kulit berupa papul berwarna salmon-pink dan biasanya disertai skuama. Psoriasis jenis ini paling sering menimbulkan gatal yang bisa sangat parah.[28]
Psoriasis Inverse
Psoriasis inverse biasanya muncul pada permukaan fleksural, ketiak, lipat paha, bawah lipatan payudara, dan lipatan kulit. Lesi ini sering kali salah terdiagnosa sebagai infeksi jamur karena area predileksinya merupakan daerah yang lembab, sehingga lesi yang muncul cenderung memberikan gambaran plak eritema dengan skuama sedikit.[24]
Psoriasis Eritrodermik
Psoriasis eritrodermik terjadi pada hampir seluruh permukaan tubuh dengan gambaran kulit kemerahan dan skuama yang tipis, mengelupas, dan difus. Lesi dapat muncul secara bertahap sebagai perkembangan dari psoriasis plak kronis.[24]
Pada jenis ini, dapat terjadi gangguan regulasi suhu yang bisa menyebabkan hipotermi, hipoalbuminemia, ketidakseimbangan elektrolit, dan kehilangan cairan yang mengarah ke dehidrasi. Jenis ini terkadang bisa disertai demam dan malaise.[24]
Psoriasis Palmoplantar
Psoriasis palmoplantar adalah varian dari psoriasis yang secara khas memengaruhi kulit telapak tangan dan telapak kaki. Morfologinya adalah hiperkeratosis, pustular, atau campuran.[29]
Psoriasis Genital
Psoriasis yang melibatkan kulit genital terjadi pada ⅔ pasien psoriasis dan hal ini sering terlewatkan oleh klinisi. Psoriasis genital berdampak signifikan pada fungsi psikososial pasien karena ada gejala fisik yang mengganggu, seperti gatal dan nyeri pada alat kelamin.[30]
Arthritis Psoriatik
Arthritis psoriatik didapatkan pada sekitar 30% pasien psoriasis. Lesi kulit mendahului penyakit sendi yang terjadi sekitar 7–12 tahun sejak onset. Ciri umum adalah daktilitis di mana seluruh jari menjadi bengkak menyerupai sosis.[24]
Arthritis psoriatik dapat menyerang sendi kecil dan sendi besar, bahkan kerangka aksial yang sering dikeluhkan sebagai nyeri punggung. Karena adanya risiko destruksi sendi, semua pasien psoriasis perlu menjalani deteksi dini arthritis psoriatik.[24]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding psoriasis tergantung pada jenis lesi yang muncul. Contoh penyakit yang mungkin menjadi diagnosis banding adalah dermatitis atopi, dermatitis kontak, liken planus, dan infeksi jamur.
Dermatitis Atopi
Pada pasien dermatitis atopi, gejala predominan adalah pruritus dengan morfologi dan distribusi yang khas, yakni berupa likenifikasi fleksural pada orang dewasa dan pada anak yang lebih besar. Pada bayi, lesi biasanya berupa papula dan vesikel di wajah dan di bagian ekstensor.[24]
Dermatitis Kontak
Pada dermatitis kontak, lesi bisa berupa bercak atau plak bersudut, garis geometris, dan tepi tajam tergantung pada sifat pajanan terhadap iritan atau alergen.[24]
Infeksi Jamur
Pada mikosis fungoides, lesi berbentuk tidak beraturan dengan distribusi asimetris, warna khas, dan kerutan akibat atrofi epidermis. Sementara itu, pada tinea corporis, lesi lebih sedikit dengan konfigurasi annular.[24]
Pityriasis Rosea
Pada pityriasis rosea, papula tampak dengan bercak oval berwarna merah muda kecoklatan dan konfigurasi pohon natal. Lesi muncul pada batang tubuh, sedikit area wajah, dan distal ekstremitas.[24]
Penyakit Kulit Lain
Pada liken planus, lesi tampak keunguan dan ada keterlibatan mukosa. Sementara itu, pada sifilis sekunder, lesi tampak berwarna tembaga dan sering mengenai telapak tangan dan telapak kaki.[24]
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis psoriasis sering kali hanya memerlukan pemeriksaan fisik terhadap morfologi dan lokasi lesi. Pemeriksaan penunjang jarang diperlukan tetapi dapat dilakukan untuk membantu diagnosis kasus yang sulit.[2]
Pemeriksaan Histopatologi
Perubahan karakteristik pada biopsi menunjukkan pankeratosis, mikroabses, dan tidak adanya lesi granular. Pada awal lesi psoriasis pustular, epidermis biasanya hanya menunjukkan gambaran akantosis yang sedikit. Pada lesi yang persisten dan lebih lama, terdapat gambaran hiperplasia psoriasiform.[1,2]
Neutrofil bermigrasi dari pembuluh darah yang berdilatasi pada dermis bagian atas ke dalam epidermis dan akan beragregasi di bawah stratum korneum dan di atas lapisan Malpighian untuk membentuk pustula spongiform Kogoj.[1,2]
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium pada kasus psoriasis bersifat tidak spesifik. Pemeriksaan ini biasanya hanya dilakukan untuk mengevaluasi apakah pasien memiliki penyakit sistemik lain yang berhubungan dengan psoriasis. Contoh pemeriksaan yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap, fungsi hati, dan fungsi ginjal.
Dokter juga dapat memeriksa faktor rheumatoid. Erythrocyte sedimentation rate dapat meningkat pada eritroderma dan pustular psoriasis. Kadar asam urat biasanya tinggi pada pasien psoriasis.[2]
Pada pasien yang memiliki lesi di tangan dan kaki, dokter bisa melakukan pemeriksaan kerokan kulit untuk melihat apakah terdapat jamur. Tes kehamilan dapat dilakukan pada wanita usia produktif sebelum memulai terapi.[2]
Klasifikasi Derajat Keparahan Psoriasis Vulgaris
Keparahan psoriasis dapat dinilai dengan bermacam parameter, seperti body surface area (BSA), psoriasis area and severity index (PASI), maupun dermatology life quality index (DLQI). Klasifikasi dibedakan menjadi psoriasis derajat ringan, sedang, dan berat.
Psoriasis Vulgaris Derajat Ringan
Pasien dikatakan mengalami psoriasis derajat ringan bila memenuhi salah satu kriteria berikut: BSA ≤3%; atau PASI <5; atau DLQI <5.
Psoriasis Vulgaris Derajat Sedang
Pasien dikatakan mengalami psoriasis derajat sedang bila memenuhi salah satu kriteria berikut: BSA >3% sampai ≤10%; atau PASI 5–10; atau DLQI 5–10.
Psoriasis Vulgaris Derajat Berat
Pasien dikatakan mengalami psoriasis derajat berat bila memenuhi salah satu kriteria berikut: BSA >10%; atau PASI>10; atau DLQI >10; atau psoriasis dengan komorbiditas; atau psoriasis rekalsitran; atau psoriasis yang sulit diobati, seperti psoriasis di kuku, palmoplantar, dan kulit kepala.[24,31,37]
Penulisan pertama oleh: dr. Athieqah Asy Syahidah