Prognosis Hiperprolaktinemia
Prognosis hiperprolaktinemia akan tergantung pada level serum prolaktin, ukuran tumor pituitari, dan respons terhadap pengobatan. Pasien dengan mikroprolaktinoma memiliki prognosis yang baik dengan terapi medikamentosa maupun pembedahan. Namun, ada kemungkinan rekurensi sekitar 17% setelah bedah. Pada kasus makroprolaktinoma, sekitar 50% dapat mengalami remisi setelah bedah.[1]
Komplikasi
Komplikasi hiperprolaktinemia yang umum terjadi adalah kompresi struktur anatomi di sekitar kelenjar pituitari akibat tumor, yang akhirnya menimbulkan gangguan visual dan kelumpuhan saraf kranial. Selain itu, hiperprolaktinemia juga dapat menyebabkan infertilitas, osteoporosis, hipogonadisme, dan bermacam penyakit lainnya.
Hiperprolaktinemia dan Penyakit Metabolik
Prolaktin dikatakan terlibat dalam resistensi insulin dan hiperglikemia melalui perannya di sel beta pankreas yang menurunkan ekspresi GLUT4 dan menurunkan uptake glukosa. Prolaktin dilaporkan mungkin berperan dalam penambahan berat badan, body mass index (BMI), resisten insulin, dislipidemia, dan penambahan lingkar pinggang.[4]
Hiperprolaktinemia dan Penyakit Kardiovaskular
Hiperprolaktinemia mungkin memiliki pengaruh pada sistem kardiovaskular baik secara langsung maupun tidak langsung melalui hipogonadisme. Prolaktin meningkatkan tonus simpatis dan memiliki efek vasokonstriksi, sehingga mungkin menimbulkan gangguan kardiovaskular termasuk hipertensi.[4]
Hiperprolaktinemia dan Tulang
Serum prolaktin yang tinggi berkaitan dengan penurunan densitas tulang sehingga meningkatkan risiko fraktur dan osteoporosis. Hiperprolaktinemia akan meningkatkan resorpsi tulang dan menginhibisi formasi tulang. Efek ini dapat terjadi pada pasien wanita maupun laki-laki. Penurunan densitas tulang lebih umum terjadi pada tulang belakang (spine) dibandingkan tulang panggul.[4,8]
Prognosis
Kasus hiperprolaktinemia cenderung memiliki prognosis yang baik yang dipantau dari penurunan kadar serum prolaktin ke level normal setelah pengobatan. Kasus hiperprolaktinemia yang ditangani dengan pembedahan memiliki prognosis baik dengan tingkat remisi yang tinggi. Tingkat remisi pada pasien dengan mikroadenoma mencapai 80–90%. Namun, tingkat remisi pada makroadenoma adalah sekitar 50%. Sekitar 17% pasien mikroadenoma yang sudah remisi juga dapat mengalami rekurensi.[1,11]
Studi melaporkan bahwa pasien hiperprolaktinemia karena mikro dan makroadenoma tidak memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, kanker, fraktur tulang, ataupun penyakit infeksius. Namun, risiko-risiko ini meningkat pada pasien hiperprolaktinemia karena obat-obatan, terutama obat antipsikotik yang digunakan dalam jangka panjang.[8]