Pendahuluan Ulkus Diabetikum
Ulkus diabetikum adalah komplikasi diabetes mellitus yang terjadi karena kontrol glikemik yang buruk, neuropati, peripheral vascular disease, serta perwatan kaki yang buruk. Diperkirakan jumlah penderita diabetes mellitus secara global adalah 537 juta orang, dari jumlah ini diestimasi persentase ulkus diabetikum mencapai 30%.[1,2]
Patofisiologi ulkus diabetikum berhubungan dengan kontrol glikemik yang buruk baik pada diabetes mellitus tipe 1 maupun tipe 2, dengan neuropati yang disertai dengan penyakit vaskular yang menyebabkan ulserasi. Pada keadaan ini, infeksi dapat terjadi sebagai konsekuensi dari adanya ulserasi. Penyebab utama yang mendasari adalah kontrol glikemik yang buruk disertai dengan komplikasi neuropati perifer dan sumbatan vaskular.[2,3,5,6]
Diagnosis ulkus diabetikum dilakukan secara menyeluruh, dari identifikasi neuropati, identifikasi lesi, durasi dan kontrol glikemik, identifikasi infeksi, identifikasi luka yang sudah ada sebelumnya atau riwayat ulkus diabetikum sebelumnya, serta identifikasi insufisiensi vaskular.[2,3,5,6]
Tata laksana ulkus diabetikum dilakukan secara keseluruhan dari kontrol penyakit yang mendasari yaitu diabetes mellitus, perawatan luka, kontrol infeksi, serta perbaikan vaskularisasi. Kaki diberi terapi debridemen, perawatan luka, tatalaksana infeksi, off-loading, dan terapi tambahan lainnya. Komplikasi yang paling sering dan ditakutkan pada ulkus diabetikum adalah osteomielitis dan gangren yang menyebabkan diperlukannya amputasi ekstremitas.[1,2,7,8]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli