Etiologi Kolitis Ulseratif
Etiologi kolitis ulseratif masih dianggap idiopatik karena belum ditemukan penyebab jelas. Diperkirakan adanya peran faktor genetik berupa kelainan gen human leukocyte antigen (HLA) sebagai faktor pencetus kolitis ulseratif.
Kelainan genetik kolitis ulseratif terjadi pada gen human leukocyte antigen (HLA) yang mengatur respons sistem imun. Lebih spesifik lagi, pada DR2 subtipe DRB1* 1502 (HLA-Cw*1202-B*5201-DRB1*1502).
Penelitian juga menemukan adanya hubungan antara kolitis ulseratif dengan kromosom 3, 7, dan 12, serta gen musin MUC3, anti endothelial cell antibody, anti goblet cell serum antibody, dan perinuclear antineutrophil cytoplasmic antibody (pANCA) yang berfungsi dalam produksi musin.[6,15]
Faktor Risiko
Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap etiologi kolitis ulseratif, yaitu:
- Usia: Penderita terbanyak cenderung berkisar antara 15-30 tahun dan 70-80 tahun
- Genetik: Adanya keluarga atau kerabat dekat, terutama keluarga derajat 1 dengan kolitis ulseratif atau penyakit Crohn meningkatkan kemungkinan terkena penyakit ini
- Infeksi saluran cerna: Penelitian menunjukkan kejadian kolitis ulseratif meningkat pada pasien infeksi saluran cerna, terutama yang diakibatkan oleh Clostridium difficile
- Konsumsi obat tertentu: Antibiotik dan nonsteroid anti-inflammatory drug (NSAID) ditemukan memiliki hubungan dengan kolitis ulseratif. Hal ini karena perubahan pada flora usus akibat antibiotik, dan gangguan pada lapisan mukosa akibat NSAID[1,2,8,9,18]
Penggunaan obat isotretinoin jangka panjang dikhawatirkan dapat mencetuskan terjadinya inflammatory bowel disease (IBD), terutama kolitis ulseratif. Namun berbagai hasil penelitian masih belum konsisten, sehingga hubungan penggunaan isotretinoin dengan kejadian IBD masih belum dapat disimpulkan.[27]
Merokok memiliki efek protektif terhadap kolitis ulseratif, karena efek rokok justru mengganggu kerja imunitas seluler dan humoral, menurunkan motilitas usus, serta efek iritatif rokok meningkatkan produksi musin pada usus yang memiliki peran besar dalam patogenesis kolitis ulseratif.[7]
Nikotin sendiri memiliki efek inhibisi pada T helper cell 2 (Th2) yang berperan aktif dalam kolitis ulseratif. Selain merokok, apendektomi juga diasosiasikan dengan penurunan risiko kolitis ulseratif.[8,9,24]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja