Edukasi dan Promosi Kesehatan Sirosis Hepatis
Edukasi dan promosi kesehatan sirosis hepatis dilakukan terkait gaya hidup, skrining, serta pemberian antibiotik profilaksis untuk mencegah infeksi.[42,44]
Edukasi Pasien
Dalam memberikan edukasi kepada pasien, dokter perlu menjelaskan secara rinci mengenai penyakit sirosis hepatis, penyebab sirosis hepatis, tanda dan gejala yang menyertai, serta penatalaksanaan sesuai etiologi yang mendasari maupun komplikasi. Perlu dilakukan pemberian informasi mengenai penyebab tersering sirosis hepatis seperti infeksi virus hepatitis, konsumsi alkohol, sindrom metabolik, maupun penyakit kongenital ataupun kelainan genetik.[28,39,42]
Diperlukan pemberian informasi kepada pasien terkait pemeriksaan yang akan dilakukan seperti pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan pencitraan, maupun biopsi hepar, serta menjelaskan interpretasi dari hasil pemeriksaan yang dilakukan. Pasien juga perlu mendapatkan penjelasan mengenai penatalaksanaan yang akan dilakukan beserta prognosis dan kemungkinan kesintasannya.[39,42]
Selain itu, edukasi mengenai modifikasi gaya hidup sangat diperlukan pada pasien dengan sirosis hepatis, seperti menghentikan konsumsi alkohol, perilaku seks yang aman dan tidak berisiko, serta menghentikan penggunaan narkoba, dan menghindari paparan zat toksik seperti arsenik.[42-44]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Promosi kesehatan diperlukan untuk mencegah terjadinya sirosis hepatis dengan melakukan beberapa tindakan preventif.
Vaksinasi
Pemberian vaksin hepatitis A maupun vaksin hepatitis B dapat dilakukan pada pasien yang memiliki risiko terpapar untuk mencegah infeksi hepatitis yang dapat berkembang menjadi sirosis hepatis.[42,44]
Skrining Kesehatan Hepar
Skrining kesehatan hepar untuk mencegah sirosis hepatis juga dapat dilakukan secara berkala melalui pemeriksaan fungsi hati, alpha-fetoprotein (AFP), USG hepar serta elastografi yang dapat dilakukan 6-12 bulan sekali. Skrining lainnya dapat dilakukan dengan menggunakan skor fibrosis non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) pada pasien dengan fatty liver.[43,45]
Gaya Hidup Sehat
Promosi kesehatan seperti perilaku gaya hidup yang sehat dengan aktivitas fisik secara teratur, konsumsi makanan dengan nutrisi yang seimbang, serta berhenti merokok dapat direkomendasikan. Tindakan preventif yang tepat untuk mencegah sirosis hepatis terkait alkohol adalah dengan mengonsumsi alkohol dengan batas yang disarankan. Pedoman merekomendasikan bahwa laki-laki dan perempuan tidak boleh secara teratur mengonsumsi > 14 unit alkohol seminggu.
Tindakan preventif lainnya, seperti melakukan perilaku seksual yang tidak berisiko dengan tidak berganti pasangan dan menggunakan kondom, serta tidak menggunakan narkoba maupun jarum suntik secara bergantian dapat mencegah faktor risiko dan etiologi dari sirosis hepatis.[43-45]
Penulisan pertama oleh: dr. Rainey Ahmad Fajri Putranta